Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Wahidin Halim, mengecam tindakan aparat sehingga terjadi bentrokan fisik antara aparat dengan warga bahkan sampai memakan korban dalam menggusur warga Kampung Pulo.
Penggusuran menjalankan instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena kawasan tersebut terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung.
"Ahok tentu ingat, saat saya menjadi Walikota Tangerang dan dia menjadi anggota DPR RI di Komisi II pernah menuding dan memaki maki saya sebagai pemimpin yang zolim dan tidak punya hati nurani hanya karena Pemkot Tangerang melakukan penataan dan penertiban bantaran Sungai Cisadane untuk jalan Inpeksi," ungkap Wahidin dalam pesan singkatnya (Jumat, 21/8).
Bahkan, sambung Wahidin, saat rapat dengan Komisi II, Ahok juga menyebut bahwa dimana-mana kepala daerah korupsi selalu menyakiti hati rakyat. Dia mengungkapkan, saat itu Ahok tidak sadar bahwa dia juga pernah menjadi bupati Belitong Timur walau tidak sampai 2 tahun.
"Sekarang, Ahok merasakan benar bagaimana menjadi kepala daerah, Gubernur DKI Jakarta yang baru saja mengeluarkan kebijakan penggusuran kawasan warga Kampung Pulo. Ahok juga merasakan bagaimana mengeksekusi kebijakan yang berhadapan dengan kepentingan warga tanpa harus menyakiti hati nurani rakyat," imbuh Wahidin.
"Faktanya, hari ini saya dan kita semua merasa prihatin dan menyayangkan apa yang terjadi di Kampung Pulo Jakarta Timur serta mengecam tindakan aparat hukum dan aparat pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Ahok," tandasnya.
0 Response to "WH Kecam Kekerasaan Terhadap Warga Kampung Pulo"
Post a Comment