Nelayan Diminta Ikut Koperasi





Dinas Kelautan Perikanan dan Energi Sumber Daya Mineral (DKPESDM) Kabupaten Serang menganjurkan kepada seluruh nelayan di Kabupaten Serang untuk gabung dengan koperasi bentukannya. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi jika musim paceklik tiba.

Kepala UPTD Pelelangan Ikan pada DKPESDM Kabupaten Serang, Frans Santoso mengaku dirinya sering terharu jika mendengar hasil tangkapan ikan menurun akibat buruknya cuaca.
“Kalau cuaca buruk, saya selalu dilema terlebih jika melihat laporan tangkapan ikan. Kalau turun, hati saya suka sedih karena jelas nelayan akan mengalami penurunan penghasilan,” ujarnya.
Sadar jika kondisi itu akan terulang setiap tahunnya, dia pun sudah melakukan langkah antisipasi dengan mendirikan koperasi nelayan yang dikelola DKPESDM. Dalam pelaksanaannya, nelayan dianjurkan untuk masuk dan membayar iuran rutin yang kemudian tabungannya itu bisa diambil ketika musim paceklik.
“Karena itu terjadi setiap tahun, maka kita juga punya antisipasi. Caranya dengan mendirikan koperasi pada awal 2014. Jadi nelayan pada musim paceklik ini tidak usah khawatir karena mereka sudah punya tabungan, yang bisa diambil seperti musim paceklik,” katanya.
Frans mengungkapkan, sejak didirikan perkembangan koperasi cukup baik dan terus berkembang. Meski anggotanya sudah cukup banyak, tetapi pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi, mengingat kabar adanya koperasi itu belum sepenuhnya diketahui para nelayan. “Pasti ada saja yang belum tahu, jadi kami akan terus sosialisasi kepada nelayan. Ini bisa dikatakan sebagai proteksi untuk nelayan, karena banyak yang bangkrut saat tak punya sumber penghasilan cadangan,” ungkapnya.
Salah seorang nelayan asal Kecamatan Bojonegara, Muhamad Heri menyambut baik adanya koperasi tersebut. Biasanya, kata dia, saat kondisi normal nelayan yang pulang melaut dan menjual ikannya bisa mengantongi omset hingga Rp3 juta. Tapi saat cuaca buruk, paling tinggi nelayan hanya bisa meraup untung Rp1,5 juta.
“Uang sebanyak Rp1,5 juta itu belum dipotong sewa kapal dan sisanya harus dibagi teman-teman satu kapal, yang rata-rata empat sampai enam orang. Kecil memang penghasilannya, jadi tidak heran kalau banyak nelayan yang bangkrut. Dengan adanya koperasi diharapkan bisa menjadi penolong,” tuturnya.

  • Ateng Sanusih | Ida Rosidah


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nelayan Diminta Ikut Koperasi"

Post a Comment