UPH, Universitas Pertama Yang Menghadirkan Koleksi Galeri Museum Nasional




Lippo Village, 22 Maret 2016 – UPH menjadi Universitas atau institusi non museum pertama yang menghadirkan koleksi Galeri Museum Nasional dalam pameran yang berlangsung dari tanggal 21-23 Maret 2016 di Perpustakaan UPH The Johannes Oentoro Library. Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara ‘Insight Week’ yaitu program Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH di bidang pengembangan wawasan bekerjasama dengan Perpustakaan Johannes Oentoro.

“Banyak cara untuk mengembangkan wawasan. Selain melalui perpustakaan, bisa juga dengan berkunjung ke museum.  Namun saat ini minat masyarakat bahkan kalangan mahasiswa sangat kurang untuk mengunjungi museum. Padahalbanyakhal-halmenarikdari Indonesia dan penting untuk diketahui oleh mahasiswa, yang tersimpan di museum. Berangkat dari fakta tersebut, saya mencoba menggandeng Museum Nasional untuk mengadakan pameran koleksi patung-patungbersejarah di Perpustakaan UPH. Sehingga dapat lebih memperkenalkan dan menumbuhkan minat mahasiswa untuk datangke Museum Nasional,” jelas Febriantoro Suwardi, mahasiswa FakultasHukum 2014, yang terlibat sebagai koordinator acara.

Ada 10 benda bersejarah koleksi Museum Nasional yang dipamerkan di Perpustakaan Johannes Oentoro UPH. Pemilihan item disesuaikan dengan tema yaitu ‘Explore Indonesia’.

“Dari 12 list yang kami ajukan, 10 yang diijinkan untuk dipamerkan di UPH. Diantara koleksi yang dipamerkan, delapan otentik dan duareplika. Kedua replika ini adalah Prasasti Tugu dan patung Dewa Shiwa. Prasasti Tugu ini sendiri baru kembali dari pameran di Berlin,” tambah Febriantoro.

Menurut Esterina Jonatan, ManajerPerpustakaan Johannes Oentoro UPH, pameran ini sangat baik serta mendukung tujuan acara. “Kami sangat bangga dan bersyukur bahwa UPH terpilih menjadi universitas pertama di Indonesia yang diberikan kepercayaan untuk memamerkan koleksi Museum Nasional. Seperti diketahui bahwa koleksi ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Hal ini disampaikan langsung oleh pimpinan Museum Nasional kepada kami selaku panitia dan perpustakaan UPH. Tentu saja ini menunjukkan apresiasi dari pihak Museum Nasional terhadap Perpustakaan UPH. Bahkan kami juga menerima sumbangan 12 buku tentang Museum Nasional untuk menambah koleksi di Perpustakaan. Kami berharap buku-buku ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan komunitas UPH agar mengenal lebih dalam tentang Indonesia, negara tercinta, yang memang sangat kaya budaya, tradisi serta sejarahnya. Selain itu, sumbangan buku-buku tersebut sangat bermanfaat karena menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang Indonesia bagi Perpustakaan Johannes Oentoro UPH“, kata Esterina.

“Melalui tema Insight Week 2016 “Be Curious”, kami Department Pengembangan Wawasan dan Penalaran BEM UPH berupaya untuk mengembangkan wawasan masyarakat terhadap warisan budaya dan sejarah Indonesia. Banyak hal di Indonesia yang belum diketahui mahasiswa, salah satunya peninggalan warisan dan koleksi dari jaman dahulu. Kami ingin menepis anggapan museum itu sebagai tempat yang kuno,dengan persepsi yang lebih positif,” tambah Febriantoro.

Melalui pameran ini BEM UPH bersama Perpustakaan UPH menargetkan100 pengunjung setiap harinya, dan untuk menjamin keamanan koleksi Museum Nasional, baik BEM UPH dan pihak Museum Nasional bersinergi untuk memastikan seluruh koleksi dapat terjaga dengan baik. Selama tiga hari ke depan akan ada pihak Museum Nasional, dan dua panitia dari BEM UPH yang menjaga lokasi pameran setiap harinya. Perjanjian peminjaman koleksi, dan prosedur dalam keamanan koleksi juga telah disepakati dalam MOU yang telah sah ditandatangani oleh pihak Museum Nasional dan BEM UPH.

Selain adanya pameran koleksi Museum Nasional, Insight Week 2016 juga menghadirkan beragam kompetisi dan workshop yang tentunya juga bertujuan untuk mengembangkan wawasan umum mahasiswa dari berbagai fakultas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "UPH, Universitas Pertama Yang Menghadirkan Koleksi Galeri Museum Nasional"

Post a Comment