Rencana Pemerintah Provinsi Banten membentuk Bank Banten kini hampir terwujud. Gubernur Banten Rano Karno menjanjikan Bank Banten bisa terbentuk pada 2016, setelah dalam Raperda APBD Perubahan 2015 adanya penambahan anggaran sebesar Rp250 miliar dari seluruh modal yang dibutuhkan senilai Rp950 miliar.
"Pada Perubahan APBD tahun 2015, tambahan anggaran untuk pengoperasian Bank Banten sebesar Rp250 miliar. Jadi total dana yang ada sudah mencapai Rp550 miliar, jadi masih kurang sekitar Rp400 miliar lagi," kata Gubernur Banten Rano Karno usai penyampaian nota pengantar Raperda Perubahan APBD 2015 dan Raperda usul tentang Perubahan SOTK RSU Malingping dan Raperda Retribusi Pelayanan Kesehatan, di Gedung DPRD Banten di Serang,.
Ia mengatakan, kekuarangan tambahan modal untuk pembentukan bank Banten yang harus mencapai sekitar Rp950 miliar tersebut, akan ditambah kembali dalam APBD murni tahun 2016 yang saat ini maish dalam proses pembahasan antara Badan Anggran DPRD Banten dengan TAPD Pemprov Banten.
"Total kebutuhan sekitar Rp950 miliar, dan saya rasa dengan ada di murni ini semuanya dapat berjalan dengan lancar," kata Rano Karno.
Namun demikian, Gubernur Banten Rano Karno tidak menyebutkan bank mana saja yang akan diakusisi untuk dijadikan bank daerah milik Pemprov Banten tersebut.
"Nanti sajalah, pokoknya dapat berjalan sesuai dengan rencana, apalagi sesuai RPJMD tahun 2012-2017 maka idealnya tahun 2016 Bank Banten sudah berdiri," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banten, Muflikhah mengaku dengan adanya penambahan anggaran untuk pengoperasian bank daerah, menunjukan adanya langkah serius dan komitmen dari pemerintah Provinsi Banten untuk mewujudkan bank Banten. Namun demikian, pihaknya berharap, ada keseriusan dari PT BGD selaku BUMD yang ditunjuk untuk melakukan akuisisi untuk membantuk bank Banten tersebut.
"Sejauh ini, saya melihat PT BGD, melalui dirutnya yang sekarang ini sungguh-sungguh dalam menjalankan amanatnya ini. Saya juga beberapa waktu lalu telah meminta kepada pihak BGD agar tidak patah semangat dalam menjalankan tugas ini. Yang jelas kami selalu memberikan suport," kata politisi PPP ini
Muflikhah juga meminta kepada Gubernur Banten Rano Karno untuk membuktikan pernyataannya kepada masayarakat, jika memang pada 2016 Bank Banten bisa mulai operasional. Karena DPRD sebagai pengawas dari kinerja eksekutif, terus mendorong agar bank milik daerah bisa berdiri di Banten.
"Banten pernah tercatat dalam sejarah memiliki bank sendiri pada jaman dahulu, berkedudukan di Pandeglang. Kami kira berdirinya bank Banten nanti, merupakan impian semua masyarakata," kata Muflikhah.
Dirut PT Banten Global Development (BGD), Ricky Tampinongkol mengaku belum mengetahui adanya penambahan anggaran untuk bank Banten di APBD Perubahan tahun 2015 sebesar Rp250 miliar.
"Saya belum tahu, kalau memang dapat Alhamdulillah walaupun masih diluar toal alokasi kebutuhan sebesar Rp950 juta,"kata Ricky.
Pihaknya mengaku, saat ini masih terus bekerja dan melakukan seleksi terhadap sejumlah bank yang akan dijadikan milik daerah melalui akuisisi.
"Proses seleksi sekarang dari 14 bank menjadi empat. Insyaalah kalau semuanya lancar dalam kurun waktu dua atau tiga minggu sudah dapat ditentukan bank mana yang kita anggap sehat dan memiliki sarana dan prasrana memadai untuk kemudian diakuisisi," katanya.
(Ateng Sanusih/Ida Rosidah)
0 Response to "Butuh Modal Rp950 Miliar untuk Bentuk Bank Banten"
Post a Comment