Disiapkan Tunjangan Khusus Bagi Guru SLB



Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan akan memberikan tunjangan di luar gaji kepada guru Sekolah Luar Biasa (SLB). Pemberian tunjangan itu merupakan dukungan Pemprov kepada guru yang mengajar di sekolah khusus seperti SLB.
Hal ini dikatakan Gubernur Bante, Rano Karno pada seminar pendidikan yang digelar PGRI Cabang Khusus Dinas Pendiidkan Provinsi Banten, di Rangkasbitung - Kabupaten Lebak, Kamis akhir Maret lalu.
Menurut Gubernur, perhatian Pemprov Banten khususnya kepada guru pendidikan khusus terus ditingkatkan guna kesejahteraan dan profesionalisme guru. Bentuk kesejahteraan yang diberikan di antaranya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan tunjangan kelangkaan.
“Tunjangan ini diberikan karena profesi guru pendidikan khusus dengan melayani anak-anak berkebutuhan khusus tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, karena pelayanannya diperlukan jiwa yang ikhlas dan kepasrahan untuk pengabdian dengan total,” ucap gubernur.
Bagi para guru non PNS, sambung Rano, Pemprov akan memberikan penghargaan berupa program insentif sebesar Rp 500 .000,00 perbulan, termasuk guru di sekolah penyelenggara inklusif. Tunjangan tersebut merupakan salah satu bukti pemerintah tidak melakukan diskriminasi dalam penyediaan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Bahkan kami juga menyiapkan beasiswa dan asuransi kesehatan bagi para siswa di sekolah khusus. Dengan beasiswa ini diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti pendidikan dengan lancar dan tidak putus sekolah karena alasan tidak memiliki biaya,” sebutnya.
Gubernur juga menjamin, Pemprov Banten akan terus mempertahankan dan melanjutkan program ini untuk tahun-tahun kedepan.
“Saya berkomitmen akan terus mempertahankan dan bila memungkinkan akan ditingkatkan program-program ini, sehingga guru-guru di Banten akan semakin sejahtera,” jelas gubernur.
Gubernur menambahkan, masyarakat juga jangan meremehkan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebaliknya, banyak yang bisa dipelajari dari mereka, yakni semangat pantang menyerah. Walaupun memiliki keterbatasan, seperti tunarungu, tunanetra, tunagrahita, mereka tetap berusaha belajar. Mereka tetap semangat belajar demi bekal hidupnya dan masa depannya.
"Ayo kita bulatkan tekad dan teguhkan niat untuk bersama meneruskan program ini. Semoga kita diberi kekuatan agar dapat mengatasi berbagai kesulitan dan memberikan jalan keluar sehingga apa yang dicita-citakan dapat terwujud,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, Engkos Kosasih Samanhudi menambahkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai bantuan kesejahteraan bagi para guru di sekolah khusus di Provinsi Banten. Bantuan tersebut diantaranya tunjangan profesi (sertifikasi) baik guru PNS dan Non PNS, tunjangan daerah bagi PNS Banten, tunjangan tambahan penghasilan, tunjangan kelangkaan, tunjangan insentif bagi guru Non PNS, bantuan beasiswa peningkatan kualitas S1 dan S2 bagi semua guru, tunjangan insentif bagi guru disekolah penyelenggara SLB dan tunjangan daerah khusus 3T (Terpencil, Terluar, dan Tertinggal) khusus untuk beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
“Semua tunjangan harus mempunyai syarat dan ketentuan sesuai dengan peraturan yang ada. Ini wajib diiringi dengan peningkatan kinerja guru,” ucap Kepala Dindik.
Kepala Dindik menyebutkan, jumlah guru di sekolah khusus di Provinsi Banten mencapai 928 orang dengan status PNS mencapai 277 dan Non PNS 651 orang. Dari 277 jumlah guru PNS, 243 orang sudah bersertifikasi sementara sisanya belum.
“Semantara dari 651 guru Non PNS, baru 77 guru yang sudah bersertifikasi, sisanya 574 guru belum tersertifikasi,” sebut Kepala Dindik.
  • Ateng Sanusih

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Disiapkan Tunjangan Khusus Bagi Guru SLB"

Post a Comment