Meski Harga Minyak Dunia Turun Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM


Harga minyak dunia masih mengalami tren penurunan di bawah US$ 50 per barel, namun pemerintah menetapkan harga Premium dan Solar September 2015 tetap atau tak turun. Hal ini karena pemerintah masih punya utang ke Pertamina.

"Harga BBM terus ditinjau. September sudah diputuskan harganya tetap, yang bukan subsidi juga mengikuti harga keekonomian," kata Menteri ESDM Sudirman Said, ditemui usai Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (1/9/2015).

Artinya harga Premium di SPBU di luar Jawa-Bali Rp 7.300/liter, sedangkan di Jawa-Bali Rp 7.400/liter. Sedangkan harga solar Rp 6.900/liter.

Sudirman mengatakan, alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM, karena Pertamina masih mengalami kerugian saat menjalankan tugasnya mendistribusikan BBM ke daerah. Saat harga minyak naik beberapa waktu lalu, pemerintah tak menaikkan harga BBM, sehingga Pertamina rugi.

"Tapi sekarang kan kita punya utang ke Pertamina. Dan itu mesti dibayar. Besaran utangnya juga sering disebutkan, tapi itu berubah setiap hari," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dari awal tahun Hingga Agustus ini, kerugian pertamina terutama Premium mencapai Rp 14 triliun.

"Karena kalau ada selisih atau positif akan dimasukkan (tabung). Sekarang kita akan minta BPKP mereview pembukuan Pertamina seperti apa. Sehingga kita bisa menghitung butuh berapa waktu untuk melunasi kewajiban itu. Karena dulu kan Pertamina pernah dipaksa untuk menjual BBM di bawah harga keekonomi. Dan kita harus fair (adil)," tambah Sudirman.

"Ini memang proses pembelajaran bagaimana mengelola harga energi," tutup Sudirman

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meski Harga Minyak Dunia Turun Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM"

Post a Comment