Banyaknya media massa mainstream yang mempublish program bedah rumah dan bedah warung yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang Selatan mendapat tanggapan dari calon wakil walikota Li Claudia Chandra.
" Program yang bisa mensejahterakan rakyat harus di apresiasi " kata Alin menjawab pertanyaan tangerangsatu.com, kamis (3/9) di komplek Ruku Malibu ITC Serpong
Menurutnya sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk membantu agar warga miskin untuk bisa keluar dari kemiskinannya. Program bedah rumah dan bedah warung ini bagus, tapi akan menjadi sia-sia apabila tidak ada program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan. Terlebih bila program semacam ini hanya di lakukan menjelang Pilkada
" Merujuk data BPS, jumlah warga miskin di Tangsel bertambah " kata pasangan Ikhsan Modjo di Pilkada Tangsel tersebut.
Perempuan yang akrab di sapa Alin itu tidak menampik apabila belanja hibah dan bantuan sosial sering tidak mencapai sasaran, yaitu meningkatnya kesejahteraan bagi masyarakat karena sering dijadikan alat oleh incumbent untuk membeli hati ormas dan masyarakat agar mereka mendukung kembali dalam Pilkada
" Sudah menjadi rahasia umum, hibah dan bansos dijadikan alat untuk mengkampanyekan kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada " tuturnya
" Merujuk data BPS, jumlah warga miskin di Tangsel bertambah " kata pasangan Ikhsan Modjo di Pilkada Tangsel tersebut.
Perempuan yang akrab di sapa Alin itu tidak menampik apabila belanja hibah dan bantuan sosial sering tidak mencapai sasaran, yaitu meningkatnya kesejahteraan bagi masyarakat karena sering dijadikan alat oleh incumbent untuk membeli hati ormas dan masyarakat agar mereka mendukung kembali dalam Pilkada
" Sudah menjadi rahasia umum, hibah dan bansos dijadikan alat untuk mengkampanyekan kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada " tuturnya
Ia mencontohkan, kasus melonjaknya dana hibah dan bansos Propinsi Banten pada APBD 2011 telah mengakibatkan banyak pejabat daerah dan masyarakat penerima hibah harus berurusan dengan aparat penegak hukum.
" Kita tidak mau, pejabat pemkot dan masyarakat menjadi korban dari penyimpangan tujuan pemberian hibah dan bansos : tegasnya
Pengusaha otomotif dan kuliner itu menyarankan agar pedomanan pemberian hibah itu mengacu pada Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang di rubah menjadi Permendagri 39 tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.
" Permendagri itu mengatur secara rigid, mulai dari proses perencanaan sampai pencairan mekanisme pemberian hibah kepada masyarakat atau ormas " pungkasnya (AD)
Pengusaha otomotif dan kuliner itu menyarankan agar pedomanan pemberian hibah itu mengacu pada Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang di rubah menjadi Permendagri 39 tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.
" Permendagri itu mengatur secara rigid, mulai dari proses perencanaan sampai pencairan mekanisme pemberian hibah kepada masyarakat atau ormas " pungkasnya (AD)
0 Response to "Pemkot Rajin Mempublish Bedah Rumah & Bedah Warung, Ini Kata Li Claudia Chandra"
Post a Comment