8 Start Up Portal Pembanding Harga di Indonesia

Indonesia punya beberapa startup baru yang muncul sejak tahun 2013 sampat saat ini. Salah satu sektor yang marak dimasuki oleh startup adalah situs pembanding harga. Berkat kemudahan yang ditawarkan dalam membandingkan harga barang di e-store, situs seperti ini memegang peranan penting untuk mendorong agar masyarakat mulai berbelanja secara online.

Sekarang ini mungkin adalah momen yang paling tepat untuk situs pembanding harga masuk ke pasar Indonesia. Era e-commerce di Indonesia masih sangat baru dan akan meledak dalam beberapa tahun ke depan. Sebuah laporan mengatakan bahwa transaksi online yang terjadi di negara ini akan mencapai nilai Rp 95 triliun tahun ini, dan akan tumbuh sampai Rp 297 triliun di tahun 2016 1. Fenomena itulah yang menjadi incaran situs-situs pembanding harga ini.

Berikut adalah tujuh situs pembanding harga yang bersaing di pasar Indonesia:

Bandingin.com bisa dibilang start up portal pembanding harga perintis di Indonesia, yang membandingkan harga tiket pesawat dan hotel dari ratusan situs travel dunia. Seperti tiket, agoda, booking, dan lain-lain.
Diluncurkan pertama kali tanggal 10 Oktober 2015 di base camp nya di bilangan Karawaci, Tangerang. So, jika anda ingin berpergian supaya lebih hemat, maka anda perlu mengunjungi portal www.Bandingin.com untuk emncari tiket pesawat dan voucher hotel dengan harga terendah dari ratusan travel site seluruh dunia.


2. PriceArea
PriceArea bisa dibilang merupakan startup situs pembanding harga pertama di Indonesia, dan sekaligus situs yang mendominasi sektor ini. Situs ini diluncurkan dalam versi beta di bulan Juli 2010 dan tahun lalu mendapatkan investasi Seri A dari GREE Ventures dan So-net milik Sony setelah menerima investasi awal dari East Ventures 2.

PriceArea saat ini punya lebih dari 20 kategori produk yang bisa dicek oleh penggunanya. Kategori yang menjadi fokus utama adalah handphone, komputer, produk bayi dan anak, kamera, dan elektronik. Di Startup Asia Jakarta 2013 lalu, CEO Andry Suhaili mengungkapkan bahwa situsnya sudah memiliki data dari 3.000 toko online, 550.000 penjual online, dan 8,5 juta produk dalam database-nya.

Pengguna bisa mencari produk melalui situs ini berdasarkan kata kunci, harga, penjual, dan lokasi penjual. Perusahaan ini juga memasukkan produk dari situs marketplace customer-to-customer (C2C) seperti Tokopedia dan BukaLapak. Dua situs itu saja pasti sudah memberikan banyak produk ke dalam daftar PriceArea.

Peringkat di Alexa: Peringkat 414 di Indonesia.

3. Telunjuk
Telunjuk juga merupakan situs pembanding harga buatan Indonesia. Situs ini diluncurkan di bulan Maret tahun lalu dan mungkin satu-satunya kisah sukses yang dihasilkan oleh akselerator startup pertama Indonesia, Project Eden.

Situs ini punya 10 kategori produk utama seperti produk olahraga, kecantikan, elektronik, fashion, dan travel. Pengguna bisa mencari produk dalam situs ini berdasarkan kata kunci, rentang harga, kondisi produk, lokasi penjual, dan metode pembayaran yang tersedia. Situs ini punya data 160.000 produk dan 450.000 harga untuk dibandingkan.

Pengguna dapat mencari produk di Telunjuk melalui aplikasi Android atau SMS. Pengguna juga bisa mendapatkan notifikasi jika situs ini menemukan harga yang cocok untuk sebuah produk yang dipantau oleh pengguna.

Peringkat di Alexa: Peringkat 679 di Indonesia.

4. PricePanda
PricePanda milik Rocket Internet diluncurkan di Indonesia di bulan Mei 2012 lalu. CEO Global PricePanda, Christian Schiller bulan lalu mengatakan bahwa meskipun PricePanda tidak begitu bersuara dibandingkan perusahaan milik Rocket Internet lainnya di Asia Tenggara, kita dijanjikan akan mendengar banyak hal mengenai situs ini dalam beberapa bulan ke depan, dan itu mungkin termasuk peluncuran situs untuk Thailand dan juga kantor regional di Asia Tenggara.

Pengguna bisa mencari barang di PricePanda berdasarkan kata kunci, dan kemudian mengurutkan daftar hasilnya berdasarkan relevansi, harga, dan nama produk. Situs ini, yang juga tersedia di empat negara lain selain Indonesia, punya data 20.000 produk dan 70.000 harga produk di database-nya.

Schillers mengatakan bahwa 50 persen pengunjung Indonesia mengunjungi situs mereka melalui perangkat mobile, dan karena itulah aplikasi iOS dan Android perusahaan ini menjadi sangat praktis bagi pengguna. PricePanda berencana untuk meluncurkan aplikasi untuk Windows Phone dan BlackBerry nantinya.

Peringkat di Alexa: Peringkat 1.282 di Indonesia.

5. Priceza
Priceza datang dari Thailand dan masuk ke Indonesia di bulan September. Startup ini sudah beroperasi sejak tahun 2009, melayani lebih dari 3,8 juta pengunjung tiap bulannya. Priceza baru-baru ini menjadi investasi pertama CyberAgent Ventures di Thailand.

Tiga kategori produk utama di Priceza adalah IT dan elektronik, fashion dan kecantikan, dan produk konsumsi seperti suplemen herbal. Selain memasukkan kata kunci, pengguna bisa mencari dan membandingkan harga berdasarkan rentang harga dan penjual. Uniknya, situs ini bisa merekomendasikan produk tertentu dari penjual yang sudah mendapatkan banyak ‘like’ dari teman Facebook pengguna.

Startup ini punya data lebih dari 550.000 produk. Priceza sedang mencari peluang untuk mengembangkan aplikasi mobile untuk penggunanya di Indonesia.

Peringkat di Alexa: Peringkat 1.513 di Indonesia.

6. PricePrice
Situs Kakaku versi Indonesia, PricePrice, diluncurkan pada bulan Maret lalu. Kakaku sendiri adalah salah satu perusahaan layanan pencari harga terbesar di Asia dengan memiliki 997 juta pengguna di bulan November tahun 2012.

PricePrice berfokus pada empat kategori produk: komputer, kamera, elektronik, dan handphone. Pengguna bisa mencari dan mengurutkan produk berdasarkan jumlah view, harga, dan penilaian dari pengguna lain. Pengguna tentu juga bisa menentukan rentang harga untuk barang yang dicari.

PricePrice bukanlah situs pembanding harga biasa. Situs ini juga berperan sebagai situs iklan baris C2C. Pengguna bisa login ke PricePrice dan langsung mulai menjual produknya – baik itu produk baru, lama, maupun produk impor dari pasar gelap sekalipun.

Peringkat di Alexa: Peringkat 2.317 di Indonesia.


7. IndoKatalog
IndoKatalog adalah startup pembanding harga paling baru dalam daftar ini karena baru saja diluncurkan beberapa hari lalu. IndoKatalog dibuat oleh perusahaan outsourcing Drupal asal Yogyakarta, Skyshi.

IndoKatalog punya sembilan kategori produk utama antara lain fashion, elektronik, otomotif, hobi, dan diskon. Pengguna bisa mencari produk berdasarkan rentang harga, lokasi penjual, dan nama penjual. IndoKatalog hanya mendaftarkan barang dari toko online yang sudah diverifikasi. Proses verifikasi itu sendiri dilakukan oleh pemeriksa keamanan e-commerce lokal seperti Polisi Online dan CekStore.

IndoKatalog saat ini punya data 182.000 produk dari 323 toko online. Sebelumnya tim Skyshi membuat startup pembanding harga lain bernama Inkuiri, tapi kemudian diganti menjadi IndoKatalog karena namanya lebih baik dan punya strategi yang berbeda.

Peringkat di Alexa: Peringkat 10.020 di Indonesia.


8. Pricebook
Diluncurkan beberapa tahun lalu, Pricebook adalah nama baru yang muncul bulan ini. Perusahaan ini hadir di Indonesia dengan modal awal sebesar USD 150.000 yang diperoleh dari Incubate Fund dan ingin bersaing di pasar Indonesia.

Empat kategori utama Pricebook adalah handphone, komputer, kamera, dan elektronik. Selain harga, startup ini juga membantu pengguna membuat pilihan pembelian terbaik dengan memberikan informasi lain seperti rating dan ulasan mengenai produk tersebut, dan bahkan threadforum yang membahas produk tersebut.

Saat ini Pricebook memiliki data 6.000 produk dengan 10.000 harga dari sekitar 30 toko online. Tim Pricebook juga berencana meluncurkan aplikasi smartphone nantinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Start Up Portal Pembanding Harga di Indonesia "

Post a Comment