Komunitas
Nyak Babeh Idep (KNBI) bersama dengan Sekolah Alam Tangerang (SAT) akan
mendeklarasikan Gerakan Sekolah Mitra Rumah pada Minggu (15/5), mendatang.
Gerakan ini lahir dari kepedulian pihak KNBI dan SAT akan kebutuhan kerja sama
antara pihak sekolah, guru dan orang tua dalam tumbuh kembang akademis dan
kemampuan anak.
Ketua
Komunitas Nyak Babeh Idep, Sanusi mengatakan, peran serta orang tua dalam
pendidikan anak belakangan lebih banyak diserahkan sepenuhnya kepada pihak
sekolah. Padahal sekolah hanyalah mitra orang tua murid, dimana orang tua
berfungsi sebagai guru utama yang harus mengerti kebutuhan akademis dan
intelejensia anak sejak dini.
“Kami ingin membangun sinergisitas kemitraan
antara orang tua, guru dan murid dalam pendidikan,” katanya.
Menurut
Sanusi, Komunitas Nyak Babeh Idep merupakan salah satu inisiator Gerakan
Sekolah Mitra Rumah yang menyokong pendidikan anak sejak dini dari tatanan
keluarga. Idep yang dalam bahasa Betawi bermakna mengerti atau paham,
bertujuan agar orang tua diharapkan dapat mengerti dan paham sepenuhnya
kebutuhan anak akan proses kecerdasan dan kemampuannya dalam dunia pendidikan.
“Gerakan
Sekolah Mitra Rumah ini akan dideklarasikan pada Minggu (15/5) di Sekolah Alam
Tangerang, bersamaan dengan Festival Literasi yang digelar di sekolah tersebut.
Nantinya, deklalarsi akan dipimpin langsung oleh Walikota Tangerang, Bapak
Arief R Wismansyah bersama dengan para inisiator gerakan ini,” kata Sanusi.
Tik
Santikasari Dewi, Inisiator Gerakan Sekolah Mitra Rumah lainnya menambahkan,
gerakan ini bermula dari kebutuhan Sekolah Alam Tangerang atas peran serta
orangtua murid dalam perkembangan pendidikan anak. Dimana dalam
kegiatannya, Sekolah Alam Tangerang lebih banyak melibatkan orangtua murid untuk
berperan aktif dalam meneliti dan menganalisa tumbuh kembang anak, baik dari
sisi kognitif, fisik, dan psikisnya.
“Gerakan
ini bertujuan untuk menguatkan peran orang tua dalam pendidikan anak dan
keluarga. Dimana, dari gerakan ini nantinya bisa meluas ke seluruh orangtua di
Kota Tangerang sehingga peran orang tua, guru dan masyarakat atau rumah, sekolah
dan lingkungan jadi segitiga emas yang saling menguatkan untuk pendidikan
anak,” ucapnya.
Diakui
Tik Santikasari, sekuat apa pun pendidikan yang diberikan sekolah, kurang
berdampak pada anak apabila orang tua kurang berperan dalam pendidikan anak
di rumah. Sebab, anak lebih banyak menghabiskan waktunya saat kecil dengan orang
tua dan keluarganya di rumah.
“Orang
tualah sesungguhnya guru utama dan pertama bagi anak. Dengan kata lain, peran
keluargalah salah satu hal yang nantinya akan membentuk sikap dan karakter
serta kognisi anak kelak. Sedang guru dan sekolah hanyalah mitra bagi orang tua
dalam kerja tim mendidik anak,” ucapnya.
Ke
depan, harapan Tik Santikasari, gerakan ini bisa terus meluas dan terus dapat
dukungan dari berbagai pihak.
“Kami ingin libatkan Pemerintah Kota Tangerang,
dan seluruh pihak berkepentingan dalam bidang pendidikan, khususnya seluruh
orang tua murid di Kota Tangerang untuk ikut dalam gerakan ini, serta bisa
bergabung dalam Komunitas Nyak Babeh Idep,”
tuturnya.
Sementara
itu, Pimpinan Yayasan Harmoni Alam Semesta, Andri Fajria mengatakan, sebagai
lembaga yang melahirkan Sekolah Alam Tangerang, pihaknya sangat mendukung
gerakan ini. Sebab dari gerakan ini, akan tercipta budaya saling menopang
kuat menjalin kemitraan masing-masing pihak, baik orangtua, guru, dan masyarakat akan dalam pendidikan anak.
“Kami mendukung penuh kegiatan
ini, karena sejalan dengan arah kerja kami di dalam bidang pendidikan,”
singkatnya. **
- Ida Rosidah
0 Response to "15 Mei 2016 Gerakan Sekolah Mitra Rumah Dideklarasikan "
Post a Comment