15 Mei 2016 Gerakan Sekolah Mitra Rumah Dideklarasikan







Komunitas Nyak Babeh Idep (KNBI) bersama dengan Sekolah Alam Tangerang (SAT) akan mendeklarasikan Gerakan Sekolah Mitra Rumah pada Minggu (15/5), mendatang. Gerakan ini lahir dari kepedulian pihak KNBI dan SAT akan kebutuhan kerja sama antara pihak sekolah, guru dan orang tua dalam tumbuh kembang akademis dan kemampuan anak.
Ketua Komunitas Nyak Babeh Idep, Sanusi mengatakan, peran serta orang tua dalam pendidikan anak belakangan lebih banyak diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Padahal sekolah hanyalah mitra orang tua murid, dimana orang tua berfungsi sebagai guru utama yang harus mengerti kebutuhan akademis dan intelejensia anak sejak dini. 
“Kami ingin membangun sinergisitas kemitraan antara orang tua, guru dan murid dalam pendidikan,” katanya.
Menurut Sanusi, Komunitas Nyak Babeh Idep merupakan salah satu inisiator Gerakan Sekolah Mitra Rumah yang menyokong pendidikan anak sejak dini dari tatanan keluarga. Idep yang dalam bahasa Betawi bermakna mengerti atau paham, bertujuan agar orang tua diharapkan dapat mengerti dan paham sepenuhnya kebutuhan anak akan proses kecerdasan dan kemampuannya dalam dunia pendidikan.
“Gerakan Sekolah Mitra Rumah ini akan dideklarasikan pada Minggu (15/5) di Sekolah Alam Tangerang, bersamaan dengan Festival Literasi yang digelar di sekolah tersebut. Nantinya, deklalarsi akan dipimpin langsung oleh Walikota Tangerang, Bapak Arief R Wismansyah bersama dengan para inisiator gerakan ini,” kata Sanusi.
Tik Santikasari Dewi, Inisiator Gerakan Sekolah Mitra Rumah lainnya menambahkan, gerakan ini bermula dari kebutuhan Sekolah Alam Tangerang atas peran serta orangtua murid dalam perkembangan pendidikan anak. Dimana dalam kegiatannya,  Sekolah Alam Tangerang  lebih banyak melibatkan orangtua murid untuk berperan aktif dalam meneliti dan menganalisa tumbuh kembang anak, baik dari sisi kognitif, fisik, dan psikisnya.
“Gerakan ini bertujuan untuk menguatkan peran orang tua dalam pendidikan anak dan keluarga. Dimana, dari gerakan ini nantinya bisa meluas ke seluruh orangtua di Kota Tangerang sehingga peran orang tua, guru dan masyarakat atau rumah, sekolah dan lingkungan jadi segitiga emas yang saling menguatkan untuk pendidikan anak,” ucapnya.
Diakui Tik Santikasari, sekuat apa pun pendidikan yang diberikan sekolah, kurang berdampak pada anak apabila orang tua kurang berperan dalam pendidikan anak di rumah. Sebab, anak lebih banyak menghabiskan waktunya saat kecil dengan orang tua dan keluarganya di rumah.
“Orang tualah sesungguhnya guru utama dan pertama bagi anak. Dengan kata lain, peran keluargalah salah satu hal yang nantinya akan membentuk sikap dan karakter serta kognisi anak kelak. Sedang guru dan sekolah hanyalah mitra bagi orang tua dalam kerja tim mendidik anak,” ucapnya.
Ke depan, harapan Tik Santikasari, gerakan ini bisa terus meluas dan terus dapat dukungan dari berbagai pihak. 
“Kami ingin libatkan Pemerintah Kota Tangerang, dan seluruh pihak berkepentingan dalam bidang pendidikan, khususnya seluruh orang tua murid di Kota Tangerang untuk ikut dalam gerakan ini, serta bisa bergabung dalam Komunitas Nyak Babeh Idep,”  tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Harmoni Alam Semesta, Andri Fajria mengatakan, sebagai lembaga yang melahirkan Sekolah Alam Tangerang, pihaknya sangat mendukung gerakan ini. Sebab dari gerakan ini, akan tercipta budaya saling menopang kuat menjalin kemitraan masing-masing pihak, baik orangtua, guru, dan masyarakat akan dalam pendidikan anak. 
“Kami mendukung penuh kegiatan ini, karena sejalan dengan arah kerja kami di dalam bidang pendidikan,” singkatnya. **

  • Ida Rosidah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "15 Mei 2016 Gerakan Sekolah Mitra Rumah Dideklarasikan "

Post a Comment