Kekeringan, Terpaksa Kami Tayamum Untuk Mendirikan Sholat

Warga kampung Babakan Manggerong Kelurahan Sawah Luhur Kesamen Kota Serang, terpaksa harus menambah bugjet pengeluaran Rp. 10.000, 00 perhari untuk membeli air bersih. Kemarau panjang telah mengakibatkan krisis air bersih di wilayah tersebut. 

Indah, salah seorang warga kampung tesebut menuturkan, bahwa kekeringan yang melanda kampungnya sudah terjadi selama dua bulan, terpaksa kami menambah bugjet pengeluaran untuk membeli air bersih,  " satu jiregen air bersih ukuran 20 liter dijual seharga Rp. 4.000, 00, dua hari sekali kami membeli 5 jerigen air " kata Indah  Kamis (5/8) di Sawah Luhur Serang

Ibu rumah tangga dengan dua putra itu menambahkan, kekeringan yang melanda wilayahnya telah mengakibatkan warga kesulitan untuk menerapkan hidup sehat. Kesulitan air bersih membuat warga untuk berhemat dalam penggunaan air, baik itu untuk mandi, mencuci pakaian dan keperluan hidup yang lain  "  jangankan untuk mandi 2 kali sehari, untuk mengerjakan sholatpun kami harus siasati dengan tayamum " Keluhnya

Perempuan yang mengaku menamatkan sekolah sampai SLTA itu mengharapkan Pemkot Serang untuk segera turun tangan membantu kesulitan warga. Kekeringan selalu terjadi bila musim kemarau berkepanjangan.Dirinya mengusulkan agar di wilayahnya di buatkan sumur bor " Warga berpikir sumur bor bisa menjadi solosi bagi kami, ketika musim kemarau tiba " Usulnya

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Heri Sumbara mengatakan, Pemkot Kota sudah mendistribusikan 4.000 liter air bersih untuk membantu warga di kecamatan Kasemen yang mengalami krisis air bersih

" Saat ini kami lagi siapkan 20.000 Liter air bersih untuk di distribusikan ke dua kelurahan di kecamatan Kasemen yang mengalami kekeringan, yaitu Kelurahan Sawah Luhur dan Margaluyu " katanya. (awan)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kekeringan, Terpaksa Kami Tayamum Untuk Mendirikan Sholat"

Post a Comment