Dua hari paska ditepkannya sebagai Gubernur Banten secara definitif, Rano Karno langsung memerintahkan jajarannya untuk menurunkan foto bergambar Hj Ratu Atut Chosiyah baik yang ada di lingkup kantor pemerintah mapun yang menghiasi pusat-pusat keramaian.
Langkah Gubernur Banten yang akrab disapa si doel ini mendapatkan kritikan dari Direktur Investigasi Sentral Lumbung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Selami) Mohammad NS Dimyati yang ditemui oleh tangerangsatu.com Jumat (28/8) di Kelapa Dua Tangerang
" Intruksi menurunkan foto mantan Gubernur yang menjadi pasangannya di Pilkada, saya pikir itu bukan prioritas kerja seorang Gubernur " katanya
" Intruksi menurunkan foto mantan Gubernur yang menjadi pasangannya di Pilkada, saya pikir itu bukan prioritas kerja seorang Gubernur " katanya
Ia melanjutkan, seharusnya Gubernur lebih berkosentrasi terhadap permasalahan-permasalahan yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Banten, ketimbang mengurusi soal foto ibu mantan Gubernur dan terkesan sebagai kepentingan pribadi.
" Memastikan belanja modal terserap agar berdampak pada kesejahteraa rakyat dan memastikan terselenggarnya Pilkada yang aman, tertib dan lancar yang akan dilaksanakan di 4 wilayah kab/kota, harusnya dijadikan agenda utama ketika dirinya menjadi Gubernur Banten " jelasnya
Dimyati menambahkan, seharusnya Rano Karno juga mengikuti langkah yang dilakukan oleh koleganya di wilayah lain, khusunya dalam rangka mendorong kerawanan Pilkada dengan mengintruksikan kepada jajarannya untuk menurunkan foto kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember mendatang
" Foto mantan yang diurusi, potensi konflik akibat masih tersebarnya foto kepala daerah yang maju di Pilkada dibiarkan " pungkasnya
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat, R Moenek mengintruksikan seluruh SKPD untuk menurunkan foto kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada. Menurutnya sejak 24 Agustus 2015 sudah masuk pada masa kampanye, Bahkan Gubernur mengancam akan memecat apabila ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam Pilkada (ad)
Dimyati menambahkan, seharusnya Rano Karno juga mengikuti langkah yang dilakukan oleh koleganya di wilayah lain, khusunya dalam rangka mendorong kerawanan Pilkada dengan mengintruksikan kepada jajarannya untuk menurunkan foto kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember mendatang
" Foto mantan yang diurusi, potensi konflik akibat masih tersebarnya foto kepala daerah yang maju di Pilkada dibiarkan " pungkasnya
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat, R Moenek mengintruksikan seluruh SKPD untuk menurunkan foto kepala daerah yang maju kembali dalam Pilkada. Menurutnya sejak 24 Agustus 2015 sudah masuk pada masa kampanye, Bahkan Gubernur mengancam akan memecat apabila ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam Pilkada (ad)
0 Response to "Tugas Utama Gubernur Bukan Untuk Mengurusi Foto Mantan, Tapi Sejahterakan Rakyat"
Post a Comment