Dishubkominfo Dinilai Arogan, Warga Tolak Parking On Street

Warga kompleks ruko Versailles di Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang, mengaku heran langkah Pemkot Tangerang Selatan yang tiba-tiba memberlakukan parking on street. Pasalnya, saat awal membeli ruko, pengembang mengatakan lahan parkir di depan ruko sudah termasuk fasilitas.

"Awal mula kita investasi di ruko ini pengembang bilang tidak ada bayar parkir, parkir sudah termasuk fasilitas, free parkir, Tapi kenapa lahan parkir di sini mau dipasang parkir?" kata Effendi, warga ruko Versailles kepada Metrotvnews.com, Kamis (3/9/2015).

Namun, tambah Effendi, belakangan PT Sinarmas Land Cuntomer Care selaku pengembang, mengatakan lahan parkir di kompleks perukoan termasuk fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos). Berdasarkan Permendagri 17 tahun 2007, pengembang berkewajiban menyerahkan fasum dan fasos kepada Pemerintah Daerah.

"Kata pengembang, mereka sudah menyerahkan lahan parkir itu kepada Pemda. Kata mereka aturannya sudah seperti itu, lahan parkir itu termasuk fasum dan fasos," herannya.

Kendati demikian, Warga ruko Versailles tetap menolak upaya pemberlakuan sistem parkir on street. Apalagi, Pemkot tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

"Kita bukan melawan pemerintah, hanya cara mereka sepihak. Kenapa tidak ada sosialisasi terlebih dahulu? Kenapa kita tidak diajak berdiskusi," ketus Effendi.

Pengusaha apotek ini menerangkan, selama tinggal 10 tahun di pertokoan Versailles, tidak ada pihak yang mengelola parkir. Kata dia, petugas keamanan kompleks perumahan sesekali membantu mengatur parkir.

"Selama ini enggak ada yang mengelola, parkir di sini gratis. Paling security perumahan Versailles yang membantu. Ada jugalah sesekali yang kasih Rp5 ribu atau Rp2 ribu," beber dia.

Puluhan penghuni kompleks pertokoan Versailles kompak memasang spanduk bertuliskan ‘Kami Warga Ruko Versailles Menolak Keras Pemberlakukan Parkir di Wilayah Kami!!!’ di depan ruko mereka. Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk penolakan.
 
Damrus, 53, pemilik ruko, mengatakan, Dishubkominfo Tangsel bersikap arogan dengan memasang spanduk berisi pemberitahuan akan diberlakukan parkir on street dengan mesin parkir meter yang mulai berlaku 1 September.
 
"Saya kaget, pagi-pagi ada spanduk mau ada parkir di sini. Mereka (Dishubkominfo) pasang spanduknya malam-malam biar tidak diketahui warga," kata Damrus

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dishubkominfo Dinilai Arogan, Warga Tolak Parking On Street"

Post a Comment