Guru Honorer Siap Kepung Istana


Sekitar 20 ribu guru hononer dari seluruh Indonesia akan menggelar aksi damai, Selasa (15/9/2015) besok. Aksi para guru honorer ini akan digelar di depan Gedung DPR, Kemenpan, dan Mendikbud. 

"Itu hari pertama. Hari keduanya kami akan gelar aksi di Bunderan Hi, dan long march ke Istana," kata Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, Senin (14/9/2015). 

Menurut Sulistyo aksi para guru digelar dua hari, karena jika satu hari maka pesan yang disampaikan para guru hononer ke stakeholder tidak didengar. Oleh karenanya agar para petinggi di republik ini mendengar maka aksi akan digelar dua hari. 

"Harus dua hari. Kali satu hari tdak cukup untuk membuat mereka mendengar aksi kami," jelasnya.

Lebih lanjut, Sulistyo mengatakan, ada 10 tuntutan guru hononer dalam aksi besok. Pertama, moratorium Aparatur Sipil Negara (ASN) Reguler untuk tuntaskan seluruh tenaga hononer. Kedua, berikan upah layak bagi guru hononer sebesar Rp3 juta. Ketiga, terbitkan regulasi tentang penuntasan hononer K2 menjadi ASN. 

Keempat, tingkatkan kesejahteraan tenaga hononer dalam APBD. Kelima, tetapkan Analisa Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK) untuk tenaga hononer. Keenam, angkat seluruh guru hononer menjadi PNS. 

Ketujuh, beri kesempatan guru hononer untuk mendapatkan sertifikasi. Kedelapan, tolak ujian kompetensi guru (UKG). Kesembilan, hapus Kepmen Juknis Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan sepuluh, cabut Permen 
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB No 16 tahun 2009).

"Sekarang nasib guru sedang resah. Karena gaji guru perbulan hanya Rp200 ribu. Sementara guru hononer masih dibutuhkan oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia," ujar Sulistyo.

(Ateng Sanusih/Ida Rosidah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Guru Honorer Siap Kepung Istana"

Post a Comment