Kedatangan Gubernur Banten Rano Karno pada upacara Seren
Taun, di Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten Selatan
diwarnai aksi unjuk rasa, Sabtu (5/9/2015).
Aksi tersebut digelar elemen yang bergabung dalam Aliansi
Pemuda-Mahasiswa Peduli Cilangkahan (APMPC). Massa mendesak Rano Karno mundur
dari jabatannya.
“Kami menuntut Pemprov Banten menyapu bersih kendaraan
besar di ruas Jalan Saketi-Malingping-Simpang sebagai bentuk konsistensi dan
keberpihakan Rano kepada masyarakat Cilangkahan,” ujar Erot Rohman, Koordinator
Aksi.
Massa mendesak Gubernur Banten memerikan sanksi tegas
kepada pihak yang dianggap nakal dan tidak bertanggung jawab atas Pergub Nomor
8 Tahun 2015. “Jika gubernur masih tidak bisa memenuhi aspirasi masyarakat,
kami meminta Rano mundur dari jabatannya,” tegas Erot.
Erot menuturkan, aksi ini adalah bentuk aspirasi rakyat
mengingatkan janji dan sikap Rano yang disampaikan akhir Februari silam, saat
Rano menggelar dialog dengan warga di Kecamatan Malingping. Saat itu Pemprov menginisiasi
upaya portalisasi di enam titik dan juga lahirnya Pergub nomor 8 tahun 2015.
Bahkan Rano mengeluarkan stetmen tegas untuk siap
memberikan sanksi kepada pihak yang dianggap nakal. Namun, ironisnya
portalisasi dan Pergub pada implementasinya masih jauh dari harapan. Sebab,
kendaraan overtonase masih saja lalulalang dan mengakibatkan rusaknya jalan.
“Itu indikator bahwa kepemimpinan Rano lemah,” ketus Erot.
0 Response to "Tak Realisasikan Janjinya, Kedatangan Rano Karno Di Cibeber Disambut Unjuk Rasa"
Post a Comment