Sosialisasi empat pilar kebangsaan memiliki arti penting dalam rangka merespon karakteristik masyarakat Indonesia sebagai negara yang besar, luas wilayahnya serta memiliki kemajemukan budaya, agama serta suku bangsa. Oleh karenanya kita harus hidup rukun dan damai serta menghargai berbagai perbedaan yang ada. Nah, sebagai tokoh masyarakat harus dapat menjadi pelopor terciptanya suasana harmonis dalam pergaulan hidup di masyarakat, terutama harus dapat mencegah dan meminimalisir konflik yang sering terjadi di masyarakat.
Hal itu ditegaska anggota MPR RI Dapil Banten III, DR H Wahidin Halim MSi di hadapan para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda saat acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di wilayah Kota Tangerang pada Minggu 20 September 2015.
Dalam kegiatan yang dihadiri lebih dari 100 orang perwakilan tokoh masyarakat dari berbagai kelurahan di Kota Tangerang ini juga dipaparkan terkait berbagai isu-isu strategis yang sedang terjadi belakang ini. Terlebih ketika dibuka sesi dialog dan tanya jawab banyak yang menyampaikan keluhan terhadap berbagai pelanan publik dai soal transportasi sampai dengan akses kesehatan, serta ada juga yang mengeluhkan kondisi ekonomi saat ini yang makin memberatkan.
“Kondisi ekonomi yang makin berat ini, kadang bisa menjadi pemicu konflik dan meningkatnya tindakan kriminalitas. Kami khawatir ini terjadi pada warga di sekitar kami Pak, apalagi sebagaian mereka menganggur karena lapangan kerja sangat sulit. Bagaimana mengatasi ini?" tanya H Zainul, tokoh masyarakat Cipondoh.
Ada juga yang mengeluhkan pelaksanaan pembangunan oleh Pemprov Banten seperti jembatan Ciledug Indah di jalan raya Hasyim Ashari yang sudah dua tahun tidak beres-beres.
“Selama 2 tahun tiap hari kami menikmati macet akibat belum kelar jembatan Kali Angke, kami baru tau bahwa itu proyek Pemrov Banten, kami minta Bapak WH sebagai wakil rakyat kami agar menegur Gubernur bila perlu laporkan ke presiden. Ini sangat mengganggu masyarakat,” tegas Asep Setiawansyah, Pengurus Forum RT di Ciledug.
Menanggapi berbagai pertanyaan dan aspirasi yang muncul saat dialog, mantan Walikota Tangerang dua periode ini merespon dengan positif sambil tetap memberikan motivasi bahwa dalam kondisi apapun tokoh masyarakat harus menjadi teladan dan corong untuk menenangkan masyarakat bukan memprovokasi sehingga terjadi konflik dan kekerasan.
“Terkait molornya pembangunan jembatan Kali Angke, saya sudah dua kali kirim surat ke gubernur karena banyak warga yang mengeluh. Kondisi ekonomi yang diduga akan terjadi krisis karena merosotnya nilai rupiah dan persaingan tenaga kerja yang ketat memang anak-anak muda kita harus memiliki pendidikan yang cukup dan juga skill atau kompetensi yang memadai. Sambil tetap harus berusaha dan bersabar serta jangan mengabaikan nilai-nilai agama,”jawab WH.
Yang menarik, ada salah satu audiens yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada WH dalam kapasitas sebagai wakil rakyat, karena telah secara nyata membela dan memperjuangkan nasib para tenaga honorer (K2) untuk menjadi PNS.
“Atas peran Bapak yang gigih mendesak pemerintah agar memperjelas status tenaga honorer, kami mewakili teman-teman para tenaga honorer (K2) di Kota Tangerang mengucapkan terimakasih kepada Bapak, sehingga nasib dan status kami jadi jelas, karena selama ini kami galau pak. Semoga Bapak tetap sehat agar bisa mengawal terus kebijakannya,” ucap Hendri, tokoh pemuda yang juga staf honorer di Pemkot Tangerang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menyatakan bahwa ini adalah berkat ketekunan dan kesabaran para tenaga honorer yang selama ini telah mengabdi pada negara.
“Sebagai anak guru, saya ikut merasakan betul bagaimana nasib para tenaga honorer selama ini. Pengabdian dan keikhlasannya selama bertahun-tahun harus diapresiasi oleh negara dengan diangkat menjadi PNS. Makanya saya terus ngotot kepada Menteri PANRB dan akan berjuang DPR untuk mengawal sampai 2019 harus jelas statusnya. Tapi, saya juga sarankan kalau sudah jadi PNS, jadilah pegawai yang jujur dan amanah ya,” tegas WH.
(Ida Rosidah/Ateng Sanusih)
0 Response to "Wahidin Halim : Konflik Masyarakat Harus Di Cegah"
Post a Comment