MEA Antara Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif

MEA Sebagai Ajang Ekonomi Kreatif
Oleh Rifka Audinasari

Sejak diadakannya ekonomi kreatif di Indonesia ada beberapa perubahan dalam bidang ekonomi selama ini. Ekonomi kreatif akan menjadi trend ekonomi dunia dalam beberapa tahun mendatang. Indonesia akan menerepakannya karena hal ini bertujuan untuk penguatan ekonomi dimasa mendatang. Dengan penguatan perekonomian diharapkan Indonesia bisa menekan angka kemiskinan. Indonesia sangat berpotensi besar untuk melakukannya, mengapa demikian?

Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki ribuan bahkan jutaan sumber daya yang layak digunakan seperti budaya, bahasa, pulau-pulau, serta keberagaman hayati yang sangat banyak dan sangat memungkinkan Indonesia untuk membuat industri ekonomi kreatif, keadaan ini membuat peran masyarakatdiharapkan mampu membangun ekonomi kreatif Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya MEA yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. 

Dengan adanya MEA ini masyarakat Indonesia bisa saja memanfaatkan peluang untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain. Akan tetapi jika masyarakat Indonesia hanya menjadi penikmat atau konsumen saja itu akan berakibat tidak baik dalam perekonomian indonesia, kerana kita selalu mengimpor barang, apalagi sekarang Indonesia menjadi salah satu negara yang paling sering mengimpor barang. Tidak hanya itu, kinerja dari negara lain bisa kapan saja masuk ke Indonesia untuk mencari pekerjaan,hal ini sangat mengancam masyarakat jika kita hanya menerima dan tidak ada perlawanan. 

Dengan adanya MEA kita seharusnya menyerang dan memanfaatkan kerjasama ini dengan baik. Ilmu pengetahuan saja tidak cukup untuk menyikapi hal ini, kekreatifan juga sangat dibutuhkan disini untuk membangun hal itu. Bayangkan jika kinerja dari negara luar bisa menguasai perekonomian di indonesia tentunya hal itu dapat membahayakan bukan?. Selain kemiskinan bertambah akan ada banyak permasalahan yang timbul kalau kita hanya diam dan melihat saja.MEA akan menjadi ‘momok’ bagi negara kita jika masyarakatnya tidak mau bekerjasama untuk membangun perekonomian.

 Kita bisa membandingkan negara tetangga dengan negara kita. Sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah, kita butuh ide-ide kreatifuntuk mengubah semua itu menjadi sumberdaya yang bernilai jual lebih tinggi. Misalnya saja makanan khas yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Marauke jika dilihat dari segi ini saja banyak yang bisa kita manfaatkan. Sama hal nya apabila dilihat dari alam, banyak tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan oleh kita misalnya karet, apabila kita mengekspor karet kenegara lain itu harganya sangat murah, dinegara lain karet tersebut diolah menjadi bahan yang siap pakai.

 Hal itu akan meningkatkan nilai jual karet tersebut. Apabila seseorang mampu membuat sebuah ide kreatif pasti akan ada peluang usaha disana dan pasti akan membuat lapangan pekerjaan. Sebenarnya masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang kreatif, telah banyak karya-karya anak bangsa yang mendunia seperti pelajar SMK yang bisa membuat mobil tanpa bahan bakar, pelajar SMP yang menemukan cara memecah sampah sehingga bisa langsung didaur ulang kembali, dan banyak pelajar Indonesia yang menemukan ide-ide kreatif lainnya. Hal ini juga membutuhkan pemicu dari pemerintah dan masyarakat Indonesia agar lebih maju, yaitu dengan cara mengapresiasi karya lokal, membeli produk-produk lokal terlebih dahulu dibanding produk luar negeri.

Antara Ekonomi kreatif dan MEA memiliki hubungan yang sangat penting, untuk maju atau tidaknya Indonesia dalam mengadapi MEA, sebagai masyarakat harus berfikir secara kritis apa yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan kita dibandingkan dengan negara-negara lain dalam hal ekonomi. Telah dikemukakan diatas bahwa Indonesia bisa saja melawan MEA dan tergabung didalamnya bukan hanya sebagai penikmat tatapi berperan aktif juga untuk melakukannya. Indonesia negara yang hebat bukan? Hanya saja untuk menyeimbangi negara lain Indonesia butuh kerja keras dan keuletan. Sehingga Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang bisa menguasai perekonomian dunia.

Penulis adalah Mahasiswi Universitas Pendidikan Bandung


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MEA Antara Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif"

Post a Comment