HIPMIKINDO MENGGUGAT

  • Ateng Sanusih  | Ida Rosidah
 
Ketua Umum DPP Hipmikindo, Syahnan Phalipi (kiri depan) bersama para pengurus sedang melakukan rapat pendiri dan pleno dengan agenda menseleksi CV calon pengurus harian yang berkualitas, melengkapi DPD yang domisioner, megganti dengan Ketua DPD baru, evaluasi dan meneyelesaikan buku pintar. (foto: Hipmikindo) 

Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) menggugat pemerintah pusat dan daerah, DPR/DPRD dan semua pemangku kepentingan untuk berkerjasama berkolaborasi bukan sama-sama bekerja. Menjelang globalisasi, salah satu kunci penting adalah berkolaborasi antar pemangku kepentingan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pemerintah bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama menuju Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Mikro dan Menengah Indonesia (DPP Hipmikindo), Syahnan Phalipi menegaskan hal itu di Jakarta, Minggu (10/1/16)

Tatkala krisis ekonomi melanda dunia termasuk Indonesia pada tahun 1998, mayoritas usaha skala besar dan manufaktur mengalami stagnasi bahkan bangkut. Namun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terbukti lebih memiliki ketangguhan dalam menghadapi pelemahan ekonomi di berbagai aspek . Bahkan UMKM menjadi bumper serta mempunyai peran yang strategis dalam pemulihan ekonomi nasional.

UMKM sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan menjadi kontributor hasil-hasil pembangunan, mengurangi kemiskinan serta memberikan sumbangsih terbesar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Seyogianyalah saat ini Presiden Jokowi yang menggadang Nawacita dan Trisakti  memprioritaskan alokasi dana dan enerji bagi UMKM agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat bawah atau akar rumput.

“Strategi  mutlak untuk memenangkan persaingan global  yang harus dilakukan UMKM adalah meningkatkan daya saing dan kompetensi supaya sasaran terwujud. Tidak ada cara lain kecuali negara dan pemerintah selalu hadir bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Mikro dan Menengah (Hipmikindo) yang memiliki visi dan misi seirama dengan Nawacita dan Trisakti, sejalan pula dengan program kerja UNDP (Sustainibility Development Goals) serta RPJM  Indonesia.,” terang Syahan Phalipi.

Progres yang akan dilakukan Hipmikindo adalah sertifikasi/standar kewirausahaan, coaching, memperluas aksesibitilas kebutuhan dan keinginan UMKM. Program naik kelas UMKM serta UMKM  ekspor dengan mendirikan atau memanfaatkan koperasi sebagai house of trading untuk memasarkan produk UMKM  dan penciptaan wirausaha baru agar mencapai minimal 2 %.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HIPMIKINDO MENGGUGAT"

Post a Comment