- Ateng Sanusih
Gubernur Banten, Rano Karno saat Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 Tingkat Provinsi Banten, di Lapangan Upacara KP3B, Kota Serang |
Sensus Ekonomi 2016 yang akan dilaksanakan 01 - 31 Mei mendatang memiliki arti penting bagi pondasi pengukuran kegiatan usaha di Indonesia. Demikian disampaikan Gubernur Banten, Rano Karno saat menjadi Inspektur Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 Tingkat Provinsi Banten, di Lapangan Upacara KP3B, Kota Serang.
Dalam sambutannya, gubernur menyampaikan Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non pertanian, berikut informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.
“Data hasil Sensus Ekonomi akan menjadi data yang valid dan akurat di bidang ekonomi sehingga dapat digunakan untuk memperbaharui data lainnya, salah satunya adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang menjadi indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita serta struktur perekonomian,” ujar Gubernur.
Pada kesempatan ini Gubernur juga menjelaskan, bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Provinsi Banten dalam 5 tahun terakhir ini selalu diatas pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pada Tahun 2015, ekonomi di Banten masih tumbuh 5,4 persen, sementara perekonomian Nasional hanya tumbuh 4,8 persen,” jelasnya.
Menyadari pentingnya Sensus Ekonomi bagi pembangunan, lanjut Gubernur, diharapkan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten dapat melaksanakan dan mengawasi jalannya setiap tahapan kegiatan Sensus Ekonomi sesuai dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.***
0 Response to "Sensus Ekonomi Sebagai Pengukuran Kegiatan Usaha Indonesia"
Post a Comment