Sudah menjadi rahasia umum,setiap kali ada proyek dari Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) Propinsi Banten ke Kota dan Kabupaten,selalu dikerjakan tidak maksimal, jika, seperti halnya proyek pemasangan paving blok di Desa Suatani, Kecamatan Wanasalam.
“Proyek ini seperti proyek siluman, tidak ada papan proyek dan pengerjannya juga terkesan asal asalan,” ungkap Karnaen, camat Wanasalam, saat meninjua proyek pemasangan paving blok yang konon menelan anggaran sebesar Rp 500 juta dari APBD Banten tersebut.
Saat Camat meninjau ke lapangan, ia tidak menemukan papan informasi. Namun setelah Camat mendesak agar pihak yang melaksanakan pembangunan yang didanai dari APBD Provinsi Banten senilai Rp 500.000.000 ini untuk memasanganya, akhirnya papan informasi bertuliskan kegiatan fasilitas dan stimulasi pembangunan lingkungan perumahan masyarakat kurang mampu (Jalan dan drinase) secara swakelola pun dipasang.
“Papan informasi ini penting dipasang, supaya masyarakat tahu pembangunan ini apa, jangan ada yang ditutup-tutupi,” kata camat.
Dikatakan Karnaen, tujuan peninjauan pihaknya itu adalah untuk mengawal pembangunan di wilayahnya, agar dapat terlaksana dengan maksimal. Menurutnya, pemasangan paving block yang dilakukan DSDAP Banten secara swakelola itu tidak rapi, bahkan terkesan asal-asalan.
Dalam pengamatannya, paving block yang sudah terpasang itu diduga tidak diberikan pasir pada alasnya, sehingga paving block mudah amblas.
“Saya pernah bertugas di PU (Pekerjaan Umum), sedikitnya saya punya pengalaman, kalau memasang paving block itu tidak berantarakan seperti ini. Pada alasnya itu seharusnya di lampari pasir biar rata, sehingga paving block tidak terpengaruhi oleh kultur tanah yang mudah amblas,” saran Karnaen.
Dikatakan camat, pengawasan yang dilakukannya itu merupakan bentuk dukungan dalam menyukseskan segala kegiatan pembangunan di wilayah kerjanya. “Kita bukan merecoki, tapi kita ingin yang terbaik, supaya manfaat dari pembangunan ini dapat bertahan lama dan dinikmati oleh masyarakat,” katanya.
Sementara itu salah seorang petugas dari Bidang Perkim pada DSDAP Provinsi Banten, Yadi mengatakan, bahwa pihaknya juga sudah mengintruksikan kepada pelaksana di lapangan agar membongkar kembali paving block yang sudah terpasang itu, sebab menurutnya paving block yang sudah terpasang itu tampak tidak rapih.
“Maklum saja pengerjaannya masayarakat disini dilakukan di malam hari. Tapi, saya juga sudah mengintruksikan untuk membongkar kembali bagian-bagian pemasangan paving block yang tidak rapih itu, karena kami juga menginginkan kualitas hasil pembangunan yang maksimal,” katanya.
Terlebih kata Yadi, selain pembangunan jalan lingkungan, DSDAP juga menyalurkan program bedah rumah dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di Desa Sukatani.
“Programnya berbarengan dengan pembangunan jalan ini. Untuk bedah rumah itu dibangun secara permanen sebanyak empat unit dan kalau MCK itu ada sebanyak dua unit. Nanti pelaksnaannya usai lebaran. Sehingga control seperti ini penting dilakukan supaya hasilnya maksimal,” katanya.
0 Response to "Camat Wanasalam, Proyek Swakelola DSDAP Propinsi Banten Terkesan Asal-asalan"
Post a Comment