Sudah Dan Akan, Selalu Menjadi Tema Dalam Setiap Perhelatan Pilkada




Menjelang pelaksanaan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), serangan berupa kritik terus dialamatkan kepada pasangan calon petahana, yakni Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie. Selama menjabat, keduanya dianggap belum bekerja maksimal dan belum membawa Tangsel pada kemajuan signifikan sebagaimana ekspektasi warganya. 

Terkait gencarnya kritikan itu, juru bicara pasangan Airin-Benyamin, Abdul Rasyid justru menanggapinya santai. Menurutnya, kritik yang ada akan diterima legowo, namun jika pasangan Airin-Benyamin disebut tidak bekerja, maka jelas menurutnya itu anggapan keliru.

"Itu menghina namanya. Kita bicara fakta, Airin telah bekerja dan terasa (bagi warga Tangsel-red)," tegas Rasyid yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Tangsel, Minggu (23/8/2015).

Dia menjelaskan, saat Airin-Benyamin dilantik pada 20 April 2011, kondisi Tangsel saat itu masih karut marut. "Tangsel itu pemkot baru, dibentuk tanggal 26 November 2008, seperti bayi. Di sana sini masih baru dibentuk,"katanya

Rasyid kemudian mengungkapkan data di mana saat Airin dilantik, kondisi jalan lingkungan tercatat sepanjang 407,76 kilometer. Dari sepanjang itu 42,4 kilometer kondisinya baik, sedangkan sisanya yakni sepanjang 365,26 kilometer rusak atau sangat rusak.

Yang dilakukan Airin ungkap Rasyid adalah, tahun 2011 dilakukan perbaikan jalan sepanjang 131,6 kilometer. Tahun 2012 sepanjang 133,5 kilometer. Kemudian tahun 2013 diperbaiki sepanjang 100,3 kilometer dan tahun 2014 sepanjang 42,2 kilometer.

"Itu artinya sejak dilantik hingga saat ini Airin Benyamin telah memperbaiki jalan rusak sepanjang 407,76 kilometer. Artinya, semua diperbaiki. Tinggal jalan-jalan di perumahan yang asetnya sedang diproses untuk dilimpahkan menjadi aset pemkot," pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari ‎Sentral Lumbung Aspirasi Masyarakat Indonesia ,  Marlan Akip  menilai, perdebatan antarpendukung  pasangan calon merupakan hal yang sangat wajar.

"Sepanjang berdebat dengan isu-isu pembangunan, adu program dan adu cantik strategi, pasti mendidik.  Asal jangan jatuh ke upaya saling menjegal, menjatuhkan, merendahkan martabat dan menghalalkan segala cara,"  katanya 

Menurutnya dalam perhelatan Pilkada, public akan menilai dan mengevaluasi kinerja pasangan incumbent selama menjabat sebagai kepala daerah dan akan melihat konsep dan gagasan para penantangnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum bisa diatasi oleh pemerintahan sebelumnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sudah Dan Akan, Selalu Menjadi Tema Dalam Setiap Perhelatan Pilkada"

Post a Comment