Krisis ekonomi mulai membelit Indonesia. Nilai tukar dolar terhadap rupiah kian hari terus menanjak. Berbagai upaya untuk menekan agar harga dolar tidak kian melambung kini terus dilakukan pemerintah.
Yang paling terpukul akibat krisis ini adalah para pengusaha kelas kakapn yang banyak menggunakan mata uang dolar sebagai alat belanja mereka dalam menjalankan usahanya.
Lalu bagaimanakah dampak krisis ini bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM)?
Willy Buntardjo, produsen roti Honey Bakery mengaku badai krisis ini sangat memukul usahanya. Kini keuntungannya berkurang sekitar delapan persen.
Semua bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti Honey Bakery kini harganya melonjak
.
"Harga telor, terigu, gula dan mentega semuanya naik. Sementara harga jual, ukuran dan kwalitas roti tidak berubah," ungkap Willy Buntardjo, Jumat (4/9/15) di sela-sela acara penyuluhan pemahaman tentang koperasi di Gedung Puspem Kota Tangerang.
Sementara itu di tempat terpisah, produsen krupuk kulit sapi asli Tangerang (Kulisang) mengungkapkan kepada tangerangsatu.com, untuk menyiasati agar tetap bertahan di tengah terjangan krisis ekonomi ini, pihaknya membuat kemasan yang lebih hemat sehingga konsumen tetap dapat menikmati produknya.
"Saya mengurangi isi, disiasati dengan kemasan yang beda," jelas Syarief Hidayat.
Menurut pengakuan Syarief, krisis ekonomi ini sangat berpengaruh terhadap laju Vusahanya. Harga bahan baku dan bahan produksi lainnya semua naik.
"Sedangkan sekarang daya beli masyarakat tengah menurun," ujar Syarief Hidayat.
(Ida Rosidah/Ateng Sanusih)
0 Response to "Siasat Pelaku UKM Agar Tetap Bertahan dj Tengah Krisis"
Post a Comment