Tim Media Turut Andil Dalam Penurunan Electoral Airin - Ben

Transisi demokrasi Indonesia telah melahirkan sebuah babak baru dalam arena politik, yaitu pertarung popularitas bukan gagasan.  Politik bukan lagi menjadi ajang adu ide dan gagasan, tapi lebih pada sebuah siasat politik baru, yaitu permainan persepsi dan rekayasa pencitraan.

“Popularitas dan permainan persepsi serta rekayasa pencitraan akan sangat menentukan hasil Pilkada” kata Direktur Investigasi Lembaga Pengkajian Percepatan Pembangunan Tangerang (LP3T), NS Dimyati kepada tangerangsatu.com, Jumat, (18/9) di Serpong Tangsel

Ia menambahkan, dalam kasus Pilkada Tangerang Selatan meskipun pasangan petahana relative lebih unggul dalam popularitas ketimbang dua penantangnya, tetapi tidak ada jaminan Airin – Benyamin untuk memenangkan Pilkada.  “Tim media Airin – Benyamin sangat lemah dalam memainkan  permainan persepsi dan rekayasa pencitraan ” ujarnya

NS Dimyati mencontohkan, dalam permaian persepsi pasangan Airin – Benyamin kalah jauh bila dibandingkan dengan pasangan Ikhsan – Alin dan Arsid – Elvier. Tim media Airin-Benyamin seolah tak berdaya melakukan counter isu yang menggerus electoral pasangan petahana tersebut.

“Isu seputar politik dinasti, korupsi, keterlibatan birokrat  dan dana APBD serta netralitas penyelenggara terus bergulir menggerogoti kepercayan publik kepada pasangan Airin- Benyamin tanpa adanya counter isu yang jitu dan sangat menyakinkan”  tegasnya

Belum lagi, kata NS Dimyati  tim media pasangan petahana ini tidak mampu mengakomodir kepentingan internal tim. Celotehan Cak Hamid dalam akun facebooknya adalah contoh konkrit kegagalan tim media dalam menjalankan fungsinya. Melaporkan celotehan Cak Hamid ke Panwaslu itu seperti peribahasa jawa “ kricikan dadi grojokan. Ya aib yang sayup-sayup terdengar di siarkan dengan toak, sehingga mayoritas publik jadi mengetahuinya “ imbuhnya

NS Dimyati melanjutkan, dalam rekayasa pencitraan, tim media petahana ini juga gagal mencitrakan Airin – Benyamin sebagai pasangan kepala daerah yang berhasil membangun Kota Tangsel.
“Mempublish rencana kerja Pemkot Tangsel kedepan tak akan mampu merubah persepsi masyarakat akan buruknya mutu pengelolaan pemerintahan yang bersih, buruknya kualitas infrastruktur jalan dan drainase, buruknya penangan dan pengelolaan sampah, sedikitnya ruang terbuka hijau dan lainnya” NS Dimyati menegaskan.

Menurutnya, jika kondisi ini terus berlanjut, meski pasukan darat (tim partai dan relawan – red)  menerapkan strategi mengepung TPS dengan 10 sampai dengan 20 orang kader, peluang Airin – Benyamin akan sangat kecil untuk bisa memenangkan Pilkada.

 “Politik itu persepsi, dari sini akan muncul trust. Jika publik sudah tidak percaya lagi, dirayu dengan apapun tidak akan berubah” jelasnya

NS Dimyati mengakhiri obrolannya dengan joke, namanya juga timses, yang penting timnya yang sukses, “ Saya kira Ikhsan – Alin dan Arsid – Elvier tidak ada salahnya berterima kasih pada tim media Arin – Ben, karena mereka turut andil menurunkan elektoral petahana” pungkasnya


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tim Media Turut Andil Dalam Penurunan Electoral Airin - Ben"

Post a Comment