Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo berpesan kepada Gubernur
Banten Rano Karno agar mampu mencegah kasus korupsi di daerahnya. Rano juga
diminta mendengarkan masukan dari tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pers
khususnya.
"Itu bisa mencegah terjadinya korupsi," kata Tjahjo
Kumolo saat Rapat Paripurna HUT Banten di Gedung DPRD Banten, Kota Serang,
Minggu (4/10).
Tjahjo juga mengingatkan agar Rano memahami sejarah
pembentukan Provinsi Banten yang diharapkan para tokoh pendirinya untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat agar bisa sejajar dengan provinsi lainnya,
terlebih Provinsi Jawa Barat.
"Pimpinan dan tokoh-tokoh itu harus didengar masukannya.
Pendiri provinsi Banten ini berpikiran masyarakat di Banten ingin cepat sejajar
dengan Jawa Barat. Masukan, saran, harus terus dilibatkan dalam pengambilan
politik di Banten," saran Tjahjo.
Pada Rapat Paripurna HUT Banten sempat diwarnai protes dari
menantu mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Ade Rossi Khaerunisa.
Pasalnya, Ketua DPRD Banten, Asep Rakhmatullah saat
membacakan nama-nama orang yang berjasa dalam pembentukan Provinsi Banten dan
mantan gubernur sejak awal pembentukan provinsi, ketika itu Asep tak
menyebutkan Ratu Atut Chosiyah. Sementara, mantan Gubernur Banten lainnya,
seperti Djoko Munandar dan tokoh masyarakat pendiri Banten dengan tegas
diucapkan oleh Asep.
"Semua nama mantan gubernur dan tokoh masyarakat Banten
disebut, tapi kenapa Ibu Ratu Atut Chosiyah tidak disebut. Saya sebagai
keluarga jelas kecewa," kata wanita yang biasa disapa Acie itu geram.
Di hadapan Mendagri, Tjahjo Kumolo dan Rano Karno, wanita
berparas cantik itu merasa mertuanya tidak dianggap oleh Ketua DPRD Banten.
Padahal, Atut telah memimpin Banten selama 12 tahun dengan segala pro dan
kontranya.
Apakah kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah selama 12 tahun tidak
dianggap," tuturnya seraya mempertanyakan sikap Rano yang hingga kini
tidak pernah menemui Ratu Atut.
Menanggapi protes itu, Asep Rakhmatullah pun mengakui
kesalahannya. Dia kemudian dengan mengucapkan terima kasih kepada Ratu Atut
Choiyah yang telah memimpin Banten sesaat sebelum Sidang Paripurna Istimewa HUT
Banten ditutup.
"Terhadap mantan Gubernur Banten, Ibu Ratu Atut
Chosiyah, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas segala pengabdiannya,"
kata Asep
0 Response to "Paripurna Istimewa Peringatan HUT Banten Di Warnai Interupsi"
Post a Comment