- Ateng Sanusih | Ida Rosidah
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat Banten mencegah radikalisme dengan bersama-sama aprat keamanan, pemerintah dan tokoh masyarakat melakukan pengawasan secara terpadu.
"Peran
kepala desa, lurah, babinkamtibmas dan babinsa harus bersatu padu, sehingga
mudah melakukan pengawasan secara terpadu terhadap paham-paham radikalisme dan
terorisme,"kata Luhut saat besilaturahmi dengan gubernur, bupati/walikota,
babinkamtibmas, babinsa, kepala desa/lurah serta tokoh masyarakat dalam rangka
"Pencegahan Radikalisme di Masyarakat" di halaman mesjid Al-Bantani Kawasan
Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang.
Luhut
mengatakan, dalam kunjungan kerjanya ke Banten ada tiga hal penting yang akan
disampaikan, yakni pertama soal perkembangan ancaman terorisme karena ada
beberapa hal yang harus dicermati terkait terorisme dan radikalisme tersebut di
Banten. Kemudian persoalan narkoba juga menjadi anacaman besar bagi bangsa
Indonesia serta yang ke tiga masalah ekonomi Indonesia termasuk juga menyangkut
dana desa yang dikucurkan pemerintah.
"Indonesia
sebenarnya cukup kondusif aman dan harmonis. Namun ada gerakan-gerakan ISIS
yang tokoh pimpinannya dari Indonesia, ini membutuhkan kewaspadaan bersama
terutama pihak kepolisian dan intelijen,"katanya.
Menurut Luhut, dampak dari pertikaian di
negara-negara Timur Tengah dengan apa yang disebut "Arab Spring",
yakni berkembangnya demokrasi di negara-negara arab yang dibawa negara-negara
barat, namun menimbulkan berbagai pertikaian yang sudah berjalan lebih dari
lima tahun dengan menyebabkan ribuan rakyat tidak berdosa menjadi korban.
Kondisi tersebut saat ini semakin para dan tidak diketahui kapan pertikaian
tersebut akan selesasai.
"Kita
tidak ingin seperti Timur Tengah. Indonesia jangan masuk pada kepentingan yang
dipropagandakan kelompok-kelompok yang bertikai di Timur Tengah,"kata
Luhut.
Dengan
demikian, kata dia, aparat keamanan dan seluruh pemangku kepentingan untuk
bersama-sama melakukan pencegahan dan antisipasi serta deteksi dini terhadap
ancaman-nacaman terorisme dan radikalisme tersebut.
Pemerintah
juga tidak ingin dalam penangan tersebut dengan melakukan kekerasan, namun
lebih mengedepankan pendekatan lunak yakni melalui pendekatan agama dan
kemanusiaan. Aparat TNI, Polri harus bersatu padu berkorddinasi dengan aparat
intelijen, babinsa, babinkamtibmas serta perlu peningkatan peran kepala
desa/lurah, RT dan RW dan tokoh masyrakat untuk melakukan pencegahan
radikalisme dan terorisme tersebut.
Dalam
kesempatan tersebut, Menkopolhukam juga menekankan pentingnya upaya seluruh
aparat dan masyarakat dalam mencegah peredaran narkoba di Indonesia, mengingat
dalam setiap hari ada sekitar 30 sampai 50 orang yang meninggal dunia akibat
narkoba. Saat ini Indonesia sudah dijadikan negara tujuan dari peredaran
narkoba tidak hanya sebagai daerah transit.
"Narkoba
menyasar siapa saja, tidak ada perbedaan suku agama dan golongan tertentu.
Setiap tahun kasus narkoba terus meningkat, ini juga menjadi kewaspadaan kita
semua," katanya.
Gubernur Banten Rano Karno berharap
pertemuan Menkopolhukam bersama masyarakat Banten tersebut, dapat meningkatkan
sinergi dan silaturahmi dalam upaya melakukan langkah-langkah antisipasi
menyangkut kepentingan politik hukum dan keamanan di Indonesia dan khususnya di
Provinsi Banten. Mengingat Provinsi Banten memiliki geografis yang sangat
strategis, sebagai gerbang penyangga ibu kota negara dan lintas ekonomi
nasional Jawa-Sumatera, sehingga rawan terjadinya berbagai permasalahan.
"Dengan
kewenangan Menkopolhukam, kami berharap berbagai permasalahan tersebut dapat
diselesaikan terutama menyangkut aspek politik, hukum dan keamanan. Tentunya
ini membutuhkan dukungan semua elemen masyarakat sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing," kata Rano Karno.
Dalam
pertemuan yang dihadiri perwakilan bupati/walikota, Babinkamtibmas, Babinsa
seluruh Banten dan juga para kepala desa dan lurah, dilangsungkan dialog
interaktif antara peserta dengan Menkopolhukam. Sejumlah perwakilan elemen
masyarakat dan pemerintah seperti Ketua MUI Banten KH AM Romly, Walikota
Tangerang Arief R Wismansyah, Kepala BNNP Banten Kombes Pol Heru Februanto
serta para lurah/kepala desa menyampaikan pertanyaan kepada Menkopolhukam.***
0 Response to "Menko Polhukam Ajak Masyarakat Banten Cegah Radikalisme"
Post a Comment