Masjid Nuurul Haq di RT 02/02, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini berusia hampir seabad. |
TangerangSatu.com KOTA TANGERANG – Masyarakat Kota Tangerang boleh jadi tidak
banyak yang mengenal masjid ini. Ya namanya Masjid Nuurul Haq. Masjid yang
terletak di RT 02/02, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang ini berusia hampir
seabad. Masjid dengan dominan warna merah ini dibangun tahun 1918 M atau
persisnya 98 tahun silam oleh salah seorang masyarakat sekitar bernama H Saleh.
Yang
istimewa, masjid ini menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Pakojan saat
berperang melawan penjajah pada zaman Perang Dunia II. Kala itu, banyak darah
yang tertumpah di area masjid lantaran para pejuang Pakojan yang dibantu oleh
kyai dari Ciomas, Kota Serang gugur satu demi satu.
Menurut
penuturan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Nuurul Haq yang juga generasi keenam
dari H Saleh, bernama Makbul mengungkapkan, berdasarkan penuturan orang-orang
tua terdahulu, semula bangunan masjid itu tidaklah seperti sekarang tetapi
sebagaimana bentuk-bentuk masjid zaman itu, yakni menggunakan bambu dan beratap
alang-alang.
Nah,
pada ketika perang dua kedua pecah, keberadaan masjid semakin menjadi vital,
yakni menjadi salah satu pusat aktivitas pejuang-pejuang di sana.
"Banyak
yang ikut berjuang dibantu oleh pejuang dari Ciomas. Dan banyak juga yang gugur
dan dimakamkan di sana sorenya," ujar Makbul.
Karena
banyak tewas, halaman masjid pernah dipenuhi ceceran darah pejuang. Di antara
yang tewas tersebut adalah tokoh yang cukup terkenal yakni Kyai Syraj dan Kyai
Kuncung.
Ajaibnya
ketika darah itu mau dibersihkan tepatnya ketika usai shalat subuh, malah sudah
bersih dengan sendirinya.
"Itulah
sebabnya akhirnya masjid itu dibuat warnanya dominan merah," terangnya.
Keistimewaan
lain dari masjid ini adalah, masjid dengan total luas area hampir mencapai
1.000 meter persegi tersebut dibangun murni swadaya masyarakat.
"Tidak
ada bantuan dari pihak luar, murni semua hasil swadaya masyarakat
sekitar," terangnya.
Masjid
ini kemudian baru disempurnakan lewat renovasi dari tahun 1976.
Generasi
H Saleh lainnya, Hj Rohiyah binti H Juki menambahkan, meski berusia hampir
seabad, namun pengurusnya sampai kini belum pernah dari luar genarasi H Saleh.
"Belum
pernah yang menjadi pengurusnya selain genarasi
H Saleh," ujarnya.
Selain
itu, kata dia masjid ini selalu ramai oleh jamaah, terlebih ketika shalat
tarawih seperti sekarang ini.
0 Response to "Masjid Nuurul Haq Pakojan Sarat Perjuangan Kepahlawanan"
Post a Comment