Penimbun Barang Agar Ditindak Tegas





TangerangSatu.com TANGERANG SELATAN – Dalam rangka menekan angka inflasi di Tangerang Selatan, Pemerintah Kota menggelar rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan tema “Stabilisasi Pangan dan Inflasi Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri” bertempat di Grand Serpong, Kebon Nanas, Tangerang pada Selasa, 7 Juni 2016.
Rapar TPID tersebut dihadiri secara langsung oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Wakil Walikota Benyamin Davnie, Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Tim TPID Provinsi Banten, beserta seluruh SKPD terkait.
Wakil Walikota Benyamin Davnie mengatakan rapat ini penting dilakukan karena ada beberapa komoditi barang yang naik di pasaran, dengan adanya rapat ini diharapkan nantinya bisa ditanggulangi atau paling tidak diminimalisir.
“Ada beberapa item pokok mengalami kenaikan, diantaranya daging sapi yang mencapai 20 persen dari harga normal. Namun stok bahan pokok semua sudah aman hingga tiga bulan ke depan,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Budiharto Setiawan menyampaikan, seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Banten sudah punya TPID. Pembentukan dan kinerja yang dilakukan oleh TPID terbukti efektif dalam pengendalian inflasi di daerah.
"Inflasi di Banten pada bulan Mei 2016 sebesar 0.29%, angka ini mengalami penurunan dibanding bulan Desember 2015 yang mencapai 0.43%." jelas Budiharto. Ada beberapa tantangan dalam pengendalian inflasi di antaranya faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen beberapa komoditas pertanian, bulan puasa, hari besar keagamaan, dan libur panjang yang mendonkrak permintaan masyarakat terhadap beberapa komoditas pangan dan transportasi, tambahnya.
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pengendalian inflasi yaitu operasi pasar dan program warung TPID. Dua kegiatan ini diharapkan akan mengurangi permintaan bahan pangan secara langsung di pasar. "Program pengendalian lainnya di antaranya adalah Gardu Pangan atau gerakan terpadu menanam di pekarangan khususnya tanaman cabai. Dengan gerakan ini diharapkan akan mengurangi permintaan cabai di pasar." ungkap Budiharto.
Sementara itu untuk penyumbang inflasi terbesar di Provinsi Banten ada di Kota Serang. “Inflasi sebenarnya hanya permainan mental di masyarakat saja oleh pihak media massa, karena sebetulnya komoditas pangan tersedia, harga terjangkau, pendistribusian juga dekat. Oleh karena itu publikasi ke pihak media juga harus dilakukan agar masyarakat tahu akan perkembangan harga pokok khususnya dalam bulan suci Ramadhan ini,” jelasnya.
Sementara itu Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyampaikan, bahwa  sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa setiap Kepala Daerah harus memperhatikan sejumlah hal terkait kebutuhan pasokan pangan khususnya selama bulan Romadhon dan Hari Raya IdulFitri 1437 H. 
“Kita harus memantau perkembangan harga harian secara intensif di pasar dan bila terjadi kenaikan harga yang di luar kewajaran, mengambil langkah koordinatif untuk menstabillkan harga,” jelasnya.
Walikota Airin juga meminta untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi barang di daerah masing-masing seperti pasar tumpah, kerusakan jalan, dan hambatan lain yang menganggu kelancaran distribusi regional/nasional dan carikan solusinya bila ada masalah tersebut.
Awasi stok barang kebutuhan pokok di pasar secara harian guna mengetahui perkiraan kebutuhan stok barang kebutuhan pokok. Selain pantauan tersebut, Walikota juga meminta agar menjalin koordinasi dengan instansi daerah dan informasi kondisi pasar agar dipublikasikan secara luas serta informasi tersebut mudah diakses oleh masyarakat.
“Pastikan pelaku usaha tidak menaikan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka spekulasi dengan melakukan pengawasan terpadu bersama-sama,” ungkapnya. 
Walikota juga meminta Kapolres Tangerang Selatan untuk menindak tegas para pelaku penimbun barang yang ingin mempermainkan harga dan mengambil keuntungan besar dengan merugikan orang lain.
Walikota Airin berharap agar para kepala SKPD  terkait menjalankan apa yang sudah direncanakan dan apa yang sudah dirapatkan beberapa waktu lalu. Dalam rangka membantu warga khususnya warga miskin, Pemkot Tangsel juga telah merencanakan mengadakan bazaar yang akan dilaksanakan pada Tanggal 23 Juni 2016 secara serentak di 7 Kecamatan.
Masih di lokasi yang sama, menurut Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen BPS Provinsi Banten Husin Maulana, lonjakan sejumlah harga pangan pada akhir Mei dan awal Juni tidak sampai memicu inflasi tinggi di Kota Tangsel.
Husin pun menjelaskan, inflasi di Tangsel terendah dibandingkan kota/kabupaten lainnya di Banten. Rendahnya inflasi dini, disebabkan dua kali penurunan harga BBM pada awal tahun ini. 
Selain itu, inflasi tersebut dipengaruhi perkembangan ekonomi secara umum dan keseimbangan penawaran dan permintaan. “Artinya, akibat penurunan harga BBM, ada dampaknya yakni terkendalinya inflasi,”jelasnya.

  • Ateng Sanusih/Ida Rosidah


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penimbun Barang Agar Ditindak Tegas "

Post a Comment