WWF dan TNUK Ekspose Perkembangan Badak Jawa





TangerangSatu.com PANDEGLANGWorld Wide Fund (WWF) Indonesia dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) update perkembangan terakhir Badak Jawa serta mensosialisasikan kegiatan WWF Ujung Kulon Project  2011-2016, baru-baru ini di Pandeglang.
Bupati Pandeglang yang diwakilkan oleh Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan, Girgiantoro mengatakan Pemerintah Kabupaten Pandeglang akan terus mendukung program TNUK dan WWf  yang ingin membangkitkan perekonomian di kawasan TNUK demi melestarikan Badak jawa,
“Berterima kasih kepada WWF dan TNUK yang telah terus menerus berjuang kepada hewan yang saat ini hanya di hidup di Indonesia yang berada di Kabupaten Pandeglang, kami (Pemkab), WWF dan TNUK akan terus mensejahterakan masyarakat yang ada di sekitar kawasan TNUK, serta memberdayakan dengan cara membuat kelompok masyarakat berbasis ekonomi dengan cara membuat pernak pernik badak sebagai oleh-oleh dan pembangunan desa,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mamat Rahmat mengatakan bedasarkan hasil perhitungan kumlatif dapat disimpulkan bahwa jumlah minimum badak jawa di TNUK hasil monitoring 2015 adalah 63 individu, dengan komposisi jenis kelamin 35 jantan, dan 28 betina, 9 individu anak 54 individu remaja-dewasa,
“Sejak tahun 2011 balai TNUK mulai menggunakan teknologi baru dalam melakukan monitoring badak jawa, dengan menempatkan 40 kamera video yang bekerja secara otomatis dengan sensor gerak pada lokasi yang sering dikunjungi badak, namun pada tahun 2015 yang dibantu oleh WWF Indonesia sudah dikembangkan sebanyak 100 kamera video trap di semenanjung Ujung Kulon dan telah memperoleh sebanyak 14.523 klip video dari 691 video badak jawa,” jelasnya.
Mamat melanjutkan, terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan penyangga TNUK, WWF Indonesia, NGO (Non Government Organitation) yang paling lama aktif di Ujung Kulon telah berkontribusi mendampingi masyarakat dalam hal kerajinan tangan patung badak,
“Masyarakat sekitar dilatih dan dibina sampai berproduksi, kemudian juga pengkaderan masyarakat ke arah konservarsi terumbu karang dan pembinaan anak-anak sekolah, kita juga program NEWtrees program restorasi hutan WWF Indonesia pada kawasan-kawasan hutan yang dilindungi, program ini sudah berhasil di Desa Kertamukti Kecamatan Sumur,” jelasnya.
  • Ateng Sanusih/Ida Rosidah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WWF dan TNUK Ekspose Perkembangan Badak Jawa"

Post a Comment