TangerangSatu.com KOTA TANGSEL – Kesehatan merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dan strategis dalam pelaksanaan ibadah haji. Hampir seluruh
rangkaian ibadah memerlukan fisik yang prima seperti towaf, sa'i, jumroh, dan
sebagainya.
Sementara
pada sisi lain jumlah jama'ah haji yang berkumpul dari seluruh penjuru dunia
membuat suasana padat berdesak-desakan ditambah cuaca yang berbeda dengan tanah
air, semua menuntut kondisi fisik yang sehat.
0leh
karena itu masalah kesehatan jamaah calon haji menjadi perhatian Pemerintah
pada setiap tingkatan. Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberi
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah calon
haji, sehingga jamaah dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan.
Untuk
mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya-upaya peningkatan kondisi kesehatan
sebelum berangkat, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah haji sampai
kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar/masuk oleh jamaah haji.
Upaya
pertama meningkatkan kondisi kesehatan sebelum berangkat yang harus ditempuh
adalah pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya
identifikasi status kesehatan sebagai landasan karakteristik, prediksi dan
penentuan cara eliminasi faktor resiko kesehatan. Dengan demikian, jenis
pemeriksaan dan prosedur mesti ditatalaksana secara holistik.
Untuk
jamaah calon haji di Kota Tangerang Selatan mulai diperiksa kesehatannya pada
hari Selasa, 19 juli 2016 di RS IMC Jombang, Ciputat. Di hari itu,
sebanyak 300 jamaah calon haji asal Kota Tangsel mengikuti pemeriksaan
kesehatan. Pemeriksaan kali ini merupakan tahap kedua. Sebelumnya, jamaah calon
haji ini melakukan pemeriksaan tahap pertama di Puskesmas setempat sesuai
domisili jamaah. Kemudian, pemeriksaan kesehatan haji bertahap hingga
tiga hari sejak Selasa, Rabu hingga Kamis kemarin.
Kepala
Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dr. Tulus Muladiyono
mengatakan, pemeriksaan di rumah sakit berupa tes fisik, laboratorium, urine,
vaksinasi meningitis dan legalisasi buku kesehatan jamaah Haji (BKJH).
"Pemeriksaan kita lakukan bertahap selama tiga hari," ungkapnya.
Kata
dia, selama tiga hari dilaksanakan pemeriksaan kesehatan akan diikuti 750 calon
jamaah haji dari KUA dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Selama tiga
hari pemeriksaan kesehatan dilakukan bertahap sejak Selasa (19/7) hingga Kamis
(21/7).
"Kita
siapkan 10 dokter umum untuk pemeriksaan jemaah calon haji,"
ujarnya.
Ditambahkan
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr.
Adhy Purnawan, calon jamaah haji didominasi berusia di atas 50 tahun yang
mempunyai resiko kesehatan yang cukup tinggi. Di antaranya, penyakit
hipertensi, diabetes dan jantung. "Bagi wanita hamil tidak diperbolehkan
suntik meningitis. Makanya, dalam kondisi itu tidak diperbolehkan berangkat
haji," katanya.
Sedangkan,
untuk pemberangkatan kloter pertama adalah Kota Tangsel atau kloter 5 akan
diberangkatkan pada 10 Agustus mendatang. Dinas Kesehatan menyiapkan empat
petugas kesehatan untuk mendampingi calon jamaah haji selama di tanah suci.
"Kita juga berikan pembinaan kepada calon jamaah haji yang memiliki
penyakit resiko tinggi di puskesmas," terangnya.
Sementara,
salah seorang calon jamaah haji Bambang Widiantoro mengaku hasil tes kesehatan
yang diterimanya tanpa ada masalah. Ia mengaku diberikan vitamin untuk
ketahanan tubuh. Sebab faktor cuaca di Arab Saudi selama proses haji sangat
berpengaruh terhadap kondisi badannya. "Sejauh ini alhamdulilah hasil
kesehatan bagus. Saya tidak mempunyai penyakit resiko tinggi," pungkasnya.
- Ida Rosidah
0 Response to "Ratusan Calon Haji Tangsel Ikuti Pemeriksaan Kesehatan "
Post a Comment