Corporate Secretary Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengakui kalau LSM Geram BUMN sering menghubunginya terkait tender jaringan listrik. Namun, ia tak mau mengungkapkan adanya dugaan pemerasan.
Menurut dia, hasil tender jaringan listrik telah dimenangkan oleh Nindya-Aria karena nilai terbaik dan harga terendah. Selain itu, pengembangan bandara internasional sudah berada dijalur yang tepat.
"Proses lelang ini juga telah ditinjau oleh BPKP, Kejaksaan, dan dua institusi ini menyimpulkan bahwa lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Sementara itu berdasarkan informasi dari sebuah sumber yang tidak mau disebutkan namanya, ada dua LSM yang melakukan percobaan pemerasaan terhadap pengelola bandara soekarno hatta, yaitu LSM Gerak BUMN dan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK)
" Mereka menjamin tidak akan mengganggu Angkasa Pura II lagi kalau permintaan mereka dipenuhi,, itung-itung mengganti kerugian tender dan sebagian juga untuk disetor anggota DPR yang terlibat dengan mereka," katanya.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Tangerang Raya, Mohammad Eko Riady, SH meminta agar pihak Angkasa Pura II melaporkan ke aparat yang berwajib, apabila memang ada yang melakukan pemerasan.
" tidak perlu takut, angkasa pura II harus melaporkan pemerasan yang di duga dilakukan oleh anggota DPR RI dengan menggunakan tangan LSM, karena di negeri ini tak ada yang kebal hukum " tuturnya
Mohammad Eko Riady melanjutkan, jika pihak pengelola bandara soeta itu tidak melaporkan pemerasaan yang dialaminya, maka publik akan berpersepsi negatif
" biasanya orang yang diperas karena mempunyai kesalahan yang berdampak pada tindakan hukum, tak mungkin oknum LSM itu memeras PT Angkasa Pura apabila semuanya (tender) berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku " katanya
0 Response to "Angkasa Pura II Diduga Diperas Oknum LSM"
Post a Comment