Harga Daging Sapi Belum Kembali Normal, Kini Daging Ayam Merangkak Naik Di Serang

Harga daging sapi belum kembali normal, pasca kenaikan hingga Rp. 140.000 per kilogram, kini harga daging ayampun mulai merangkak naik di Banten Kenaikan harga daging ayam ini menyebabkan masyarakat enggan membeli daging ayam.
“Biasanya saya memotong ayam sebanyak 70 ekor per hari. Namun, karena harganya sudah merangkak naik saya hanya mampu menjual 35 ekor saja. Harga daging ayam saat ini masih berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per ekor. Kami sangat mengharapkan, harga daging ayam kembali seperti sebelum lebaran idul fitri, sebesar Rp 28 ribu per ekor,” ujar Hasan (45), seorang pedagang ayam di Pasar Induk Rau (PIR) Serang, Rabu (19/8).
Hasan menjelaskan, mayoritas konsumen langganannya adalah para pedagang sayur-mayur, dan mereka juga membeli untuk dijual kembali, dan jika harga daging ayam  Rp35 ribu per ekor, maka akan kesulitan untuk menjualnya kembali  ke masyarakat.
Husni (38) pedagang daging ayam lainnya, mengeluhkan kondisi  mahalnya harga daging ayam ini berdampak pada setoran. “Pada saat harga normal antara Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per ekor, saya mampu mencapai setoran sebesar Rp 40 juta per hari. Sejak adanya kenaikan ini, saya hanya mampu mencapai setoran Rp 38 juta. Kami hanya meminta agar harga daging ayam kembali ke harga yang normal,” ujarnya.
 Kendati demikian, sebagian besar pedagang daging ayam tidak  mengetahui penyebab dari tingginya harga ayam, sehingga mereka juga kesulitan untuk menjualnya. "Intinya kami ingin harga kembali normal," kata Husni.
Ternyata bukan hanya harga daging ayam yang merangkak naik, tetapi juga telur ayam mengalami kenaikan juga. Harga telur ayam yang biasanya sebesar Rp 20 ribu hingga Rp21 ribu per kg saat ini naik menjadi Rp 25 ribu per kg.
Kenaikan harga telur ayam ini tidak hanya terjadi di Pasar Induk Rau, Kota Serang tetapi juga di Pasar Badak Pandeglang. Kenaikan harga telur ayam menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disdagperinkop) Kota Serang, Akhmad Benbela mengatakan, tingginya harga daging ayam di pasaran, merupakan  dampak dari naiknya harga daging sapi di pasaran beberapa waktu lalu.
"Penyebabnya sudah jelas, karena tingginya konsumsi masyarakat. Ketika harga daging sapi naik banyak masyarakat beralih ke daging ayam. Jadi ini sudah hukum ekonomi, bila permintaan tinggi maka harga akan naik," kata Benbela.
Kendati demikian Benbela mengaku belum mendapatkan informasi berapa kenaikannya, karena ia belum menerima laporan terbaru dari petugas di lapangan. "Nanti saya akan kroscek ke lapangan, berapa kenaikannya," kata Benbela.
Terkait dengan pasokan daging ayam di Kota Serang, Benbela mengatakan, selama ini pasokan kebanyakan berasal dari lokal, seperti dari peternakan di Kecamatan Curug dan Taktakan, namun Benbela juga memperoleh informasi ada penambahan pasokan dari daerah Gunung Sari Kabupaten Serang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga Daging Sapi Belum Kembali Normal, Kini Daging Ayam Merangkak Naik Di Serang"

Post a Comment