Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Provinsi Banten
menjadi wilayah paling rawan dari seluruh provinsi di Indonesia yang akan melaksanakan
pilkada serentak 9 Desember mendatang
Propinsi Banten mendapat scoce tertinggi
3,5 point.
"Kondisi keamanan daerah tak bisa dianggap remeh sebagai
salah satu faktor yang menjamin terlaksananya pilkada jujur, adil dan
amin," kata Kepala Bagian Analisis dan Teknis Pengawasan dan Pelanggaran
Bawaslu, Faisal Rahman dalam Launching dan Diskusi Indeks Kerawanan Pemilu di
Hotel Santika Premiere, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Di bawah Banten ada Provinsi Papua dengan nilai 2,9 diikuti
Jawa Barat yang memperoleh 2,8 poin. Beberapa daerah rawan lainnya ialah
Kalimantan Utara, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Faisal menyampaikan, dalam banyak kasus, situasi daerah bisa
sangat aman saat pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Akan tetapi
situasi berbeda bisa terjadi saat pilkada.
"Hal ini sangat mungkin terjadi karena dekatnya kepentingan
pemilih dengan kandidat dan juga dinamika politik lokal yang sangat
tinggi," tandasnya.
Untuk di ketahui indeks ini menggunakan metode dari diskusi
terfokus, review hasil pengawasan serta data terkait isu indeks. Untuk
sumbernya berasal dari hasil pengawasan Bawaslu pusat dan daerah, Badan Pusat
Statistik (BPS), Podes, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP). Adapun penilaiannya ialah 0-1 (sangat aman), 1,1-2
(aman), 2,1-3 (cukup rawan), 3,1-4 (rawan), 4,1-5 (sangat rawan).
0 Response to "Bawaslu Nilai Pilkada Di Propinsi Banten Paling Rawan "
Post a Comment