Sekitar 211.000 rumah di
provinsi Banten saat ini belum teraliri listrik. Sebagian besar rumah tersebut
berada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
"Data terakhir yang kami peroleh masih ada ada sekitar 211.000 rumah yang belum berlistrik. Sementara kemampuan kami untuk program listrik desa setiap tahun hanya 25.000 sambungan rumah," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) provinsi Banten Eko Palmadi di Serang, Jumat (18/9/2015).
Dari sekitar 211.000 rumah yang belum teraliri listrik tersebut sebagian besar berada di daerah pelosok Kabupaten Lebak yang jumlahnya sekitar 80.000 rumah dan di Kabupaten Pandeglang ada sekitar 60.000 rumah.
Menurut dia, untuk pemenuhan kebutuhan listrik di daerah-daerah perdesaan tersebut, Pemprov Banten sudah menjalankan program listrik desa (Lisdes) sejak beberapa tahun lalu, dengan rata-rata setiap tahun sekitar 25.000 satuan sambungan rumah.
"Data terakhir yang kami peroleh masih ada ada sekitar 211.000 rumah yang belum berlistrik. Sementara kemampuan kami untuk program listrik desa setiap tahun hanya 25.000 sambungan rumah," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) provinsi Banten Eko Palmadi di Serang, Jumat (18/9/2015).
Dari sekitar 211.000 rumah yang belum teraliri listrik tersebut sebagian besar berada di daerah pelosok Kabupaten Lebak yang jumlahnya sekitar 80.000 rumah dan di Kabupaten Pandeglang ada sekitar 60.000 rumah.
Menurut dia, untuk pemenuhan kebutuhan listrik di daerah-daerah perdesaan tersebut, Pemprov Banten sudah menjalankan program listrik desa (Lisdes) sejak beberapa tahun lalu, dengan rata-rata setiap tahun sekitar 25.000 satuan sambungan rumah.
"Untuk program listrik
desa tahun 2015 sebanyak 25.000 sambungan sedang berjalan," kata Eko
Palmadi didampingi Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nana
Suryana.
Sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banten, rata-rata program lisdes setiap tahunnya sekitar 25.000 satuan sambungan dengan anggaran yang disiapkan rata-rata Rp 1 juta per satuan sambungan.
"Hanya saja tahun 2016, targetnya cuma 17.000 rumah, karena ada pengurangan anggaran untuk dialihkan pada kebutuhan lain," katanya.
Dari delapan kabupaten/kota di Banten, pada 2015 hanya untuk Kota Tangerang yang tidak mengusulkan program lisdes. Sementara tujuh kabupaten/kota lainnya tetap masuk dalam program lisdes karena masih banyak keluarga yang belum menikmati listrik.
"Meskipun
masih banyak rumah waega yang belum teraliri listrik, rasio elektrifikasi di
Banten sudah 92,26 atau di atas rata-rata nasional," pungkasnya
0 Response to "Usia Kemerdekaan Sudah 70 Tahun, 211 Ribu Rumah Di Banten Belum Teraliri Listrik"
Post a Comment