Pemda Diharapkan Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif

Pemerintah daerah di Banten diharapkan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif lagi, banyak dari industri merelokasi ke daerah lain yang memiliki tenaga kerja lebih murah serta berusaha lebih nyaman.

Pemerintah daerah dapat memfasilitasi industri di Provinsi Banten agar tidak terpaku kepada negara-negara Asia dan Tiongkok saja sebagai pasar utama, tetapi sudah harus mencari wilayah lain seperti Afrika dan Amerika Latin.

Pengamat ekonomi Aviliani meminta pemerintah daerah di Banten dapat memanfaatkan potensi yang ada di daerah masing-masing untuk menggerakkan industri.

"Sekarang ini banyak industri yang lebih suka mengimpor barang modal, padahal sebenarnya dapat dipenuhi dari dalam negeri," kata Aviliani saat berbicara dalam forum diskusi yang diselenggarakan Bank Indonesia di Tangerang, Selasa.

Aviliani mengatakan struktur ekonomi dapat diperkuat apabila kebutuhan industri tidak sepenuhnya bergantung kepada impor, tetapi juga dapat memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut untuk itu perlu peran pemerintah daerah untuk menggerakannya.

Menurutnya dengan kondisi industri yang bergantung kepada impor barang modal membuat struktur ekonomi kita rentan terhadap perubahan nilai tukar dolar AS, naik sedikit saja industri terganggu serta ekonomi melambat.

Aviliani yang berbicara dalam diskusi terkait terbitnya hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Banten Triwulan II 2015 mengatakan sedikit banyak melemahnya nilai tukar rupiah membuat industri mengurangi jumlah karyawannya.

Padahal seperti diketahui hampir 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia digerakan dari sektor konsumsi, sehingga kalau daya beli masyarakat karena adanya pengurangan karyawan dan lain sebagainya tentunya akan membuat ekonomi melambat, ujar dia.

Aviliani mengatakan Indonesia kaya akan hasil perkebunan termasuk sawit, tetapi banyak dari hasilnya yang langsung di ekspor tidak diolah terlebih dahulu agar memberikan nilai tambah lebih besar lagi bagi perekonomian.

Aviliani berharap selain kebijakan keringanan pajak pada paket kebijakan pemerintah yang telah diluncurkan, diharapkan pemerintah juga menggulirkan proyek padat karya agar daya beli masyarakat dapat meningkat kembali.

Kajian Ekonomi dan Keuangan yang diterbitkan BI menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2015 masih rendah sekitar 4,7 persen , sektor konsumsi masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi diantaranya konsumsi rumah tangga.

Bank Indonesia dalam kajian tersebut menyarankan agar pemerintah memfokuskan untuk mempercepat investasi pemerintah untuk menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja, serta memberikan fasilitas pajak bagi industri non migas.

Investasi pemerintah yang dimaksud berupa proyek infrastruktur seperti listrik, waduk, irigasi, transportasi, perumahan, dan lain sebagainya yang selain menyerap banyak tenaga kerja juga mampu menggerakan indutri ikutannya.

Kajian juga menyebutkan secara makro kondisi ekonomi Indonesia masih stabil dalam arti neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan laju inflasi semua masih terkendali, kendala saat ini hanya dolar AS yang masih fluktuatif.
  • Ateng Sanusih | Ida Rosidah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemda Diharapkan Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif"

Post a Comment